Kamis, 16 Oktober 2014

Bagaimana Pertolongan Allah akan Datang

Bagaimana Pertolongan Allah akan Datang 1. Beriman dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. ( Ar Rum 47) 2. Bertaqwa Kepada Allah : Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. 3. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (At-thalaq : 2-3) 3. Menolong Agama Allah Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Muhammad : 7) 4. Sabar dan Sholat Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah : 153) 5. Menolong muslim yg lain Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya’. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).

Kamis, 26 Desember 2013

Jangang Lelah Untuk Berdzikir

Di zaman salafus sholeh tersebutlah kisah Imam Ahmad bin Hambal. Imam ahmad ini di zamannya sudah terkenal karena selain sdh mengarang Kitab juga sering memberikan fatwa atau lewat ceramah ceramahnya. tetapi karena zaman saat itu tdk seperti saat ini dimana sudah ada televisi ataupun media internet dan lain sebagainya sehingga utk wajah seorang Imam ahmad ini waulapun sdh terkenal karyanya tetapi tidak banyak yg mengetahui bagaimana rupa atau wajahnya. Suatau ketika Imam Ahmad melakukan perjalanan ke luar kota dan singgah si alah satu masjid, beliau melakukan sholat dan beristirahat, ketika beristirahat inilah penjaga masjid yg tidak mengaetahui bahwa beliau adalah Imam Ahmad maka di minta keluar dari masjid, maka keluarlah Imam Ahmad ini dan duduk di teras masjid tak lama berselang melihat masih ada di teras penjaga masjid ini menyuruh Imam Ahmad untuk pergi dari masjid. Maka Imam ahmad pun keluar dari masjid, ketika keluar inilah terlihat oleh seorang pembuat roti yg rumahnya berada di depan masjid, maka di persilahkanlah imam Ahmad ini untuk masuk dan beristirahat di dalam rumahnya. Sambil beristirahat imam Ahmad melihat bagaimana pembuat Roti ini membuat roti mulai dari membuat adonan, memasukkan ke dalam oven dan meenyelesaikan pekerjaan membuat roti ini. yang menarik buat Imam Ahmad dari pembuat roti ini adalah bahwa selama mebuat roti ini pembuat roti tiada lelah untuk selalu melafadzkan kalimat thoyibah (berdzikir) Subhanallah wal hamdulillah wa Lailahailallah wallahu akbar . Sehingga mengundang Iamam ahmad untuk berbicara kepada pembuat roti ini "wahai fulan dari tadi saya melihat engaku tiada berhenti untuk berdzikir kepada Allah Manfaat apa yang telah Allah berikan kepadamu dengan tiadanya berhenti engkau dari berdzikir kepada Allah" tanya Imam Ahmad "Alhamdulillah semua nikmat sdh Allah berikan kepada ku, mulai darii nikamt harta, anaka dan istri yg sholeh dan sholicha , tapi ada satu keinginan saya yg belum Allah kabulkan yaitu bertemu dengan Imam Ahmad" kata pembuat roti tersenyumlah Imam Ahmad sambil berkata sekarang apa yang menjadi keinginanmu semua sudah allah penuhi, sayalah Imam Ahmad bin hambal yang ingin engkau temui, maka berbahagialah pembuat roti tersebut karena semua apa yg menjadi keinginannya semua sedah terkabul . Hikmah dari kisah tersebut adalah : 1. jangan remehkan perbuatan baik sekecil apapun. 2. Basahi selalu lisan kita dengan berdzikir kepada Allah. 3. mulailal kebaikan itu saat ini juga Semoga Allah swt sesalu memberikan kepada kita kemudahan untuk melakukan kebaikan, memberikan keberkahan langkah kita dan mengabulkan apa yg kita pinta aaaamiiiin ya Rabbal alamin

Rabu, 18 Juli 2012

Do'a

DO'A Allah swt Berfirman : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamutentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkanpermohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklahmereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka berimankepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS : Al-Baqarah : 186) Dalam suatu perjalanan peperangan,para sahabat meninggikan suara ketikaq bertakbir, kemudian Rasulullah saw bersabda : "waha isekalian manusia, tahanlah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdo'a kepada Rabb yang tuli dan jauh, akan tetapi kalian berdoa kepada Rabb yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. Sesunggguhnya Rabb yang kalian seru lebih dekat kepadaseseorang di antara kalian daripada leher binatang tunggangannya.' (HR Bukhari danMuslim) Imam Ahmad meriwayatkan dari AnasRa : "Allah ta'ala berfirman : Aku menuruti persangkaan hambaku terhadapKu dan Aku akan senantiasabersamanya jika ia berdo'akepadaKu Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Said bahwa Nabi saw bersabda : "Tidaklahseorang Muslim berdoa kepada Allah swt dengan doa yg tidak mengandung dosa ataumemutuskan tali silaturahmi : 1. Bisa jadi Allah swt akan segeramengabulkan doanya di dunia 2. Allah swt menyimpan sebagai pahaladi akhirat 3. Allah menahan keburukan daridirinya yang semisal dengan apa yang dia minta." Merekamengatakan: "Kalaubegitu kami akan memperbanyak doa." Beliau bersabda : " Allah lebihbanyak pemberianNya. (HR Ahmad) Rasulullah saw bersabda : "Doa seorang hamba akan senantiasa di kabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau memutuskan tali silaturahmi dan selama ia tidaktergesa-gesa."Seseorang bertanya,Ya Rasulullah, apa yang di amksud tergesa-gesa? Beliaupun menjawab, (yaitu) ia berkata, Sungguh aku telah berdoa, tetapi belum pernah aku melihat doaku dikabulkan, maka ia merasa letih dan akhirnya meninggalkan doa. (HR Muslim) Tiga orang yang doanya tidak akantertolak ; "Adatiga orang yang doanya tidak akan tertolak : 1. Penguasa yang adil 2. Orang yang berpuasa hingga iaberbuka 3. Doa orang yang di zalimi. Allah akan menaikkan do'anya tanpa terhalang awan mendung pada hari Kiamat, dan di bukakan bagi doa tersebut pintu-pintu langit, dan Dia berfirman, 'Demi kemualiaan-Ku , Aku pasti akan menolongmu meskipun setelah beberapa waktu." (HR Ahmad) ResumeTafsir Ibnu Kats

Tafsir Surah Al-Qadr

Tafsir Surah Al-Qadr “Sesungghunya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemualiaan 1- Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu 2- Malam kemualiaan itu lebih baik dari seribu bulan 3- Pada malam ituturun malaikan-malaikat dan Ruh (Malaikat Jibril) dengan izin Rabb-nya untuk mengatur segala urusannya 4- Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar 5-. (QS Al-Qadr : 1-5) Ibnu Abbas ra berkata bahwa Allah swt menurunkan Al-Qur’an sekaligus dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah di langit Dunia, kemudian menurunkannya berangsur-angsur, terperinci dan terpisah sesuai dengan peristiwa-peristiwa di masa Rasulullah saw selama 23 tahun. Rasulullah saw bersabda : “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, yaitu suatu bulan yg penuh berkah, bulan dimana Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Suatu bulan di mana semua pintu-pintu surga di buka dan pintu-pitu neraka di tutp, serta syaitan di belenggu. Di dalam bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikan malam tersebut, maka sungguh ia tidak mendapatkannya. (HR Ahmad) Para Malaikat menebarkan keselamatan pada malam tersebut kepada mereka yang beribadah di masjid sampai terbit fajar Tanda-tanda Malam lailatul Qadr : Diriwayatkan oleh Ahmad dari Ubadah bin Ash-Shamit bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Lailatul Qadr itu berada pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Barangsiapa yang beribadah pada malam-malam tersebut karena mengharap kebaikan (pahala) nya, maka Allah mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu, dan dosa-dosanya yang akan datang. Malam tersebut ada pada malam ganjil, yaitu : 29, 27, 25, 23, atau malam terakhir. (HR. Ahmad) Rasulullah saw Bersabda : “ Sesungguhnya tanda lailatul Qadr itu bahwa ia adalah malam yang bersih dan terang seolah-olah ada bulan yang bersinar, tenang tenteram, cuacanya tidak dingin dan tidak panas. Bintang yang di gunakan untuk melempar (syaitan) tidak keluarpada malam itu sampai tiba waktu subuh. Dan sesungguhnya tanda di pagi harinya adalah matahari keluar dengan redup, tanpa sinar yang memancar, lebih mirip rembulan di malam bulan purnama. Dan syaitan tidak bisa keluar bersamanya pada hari itu ( HR Ahmad) Doa jika bertemu dengan malam Lailatul Qadr dari Aisyah diriwayatkan oleh Ahmad : Allahumma innaka affuwun tukhibul afwa fa’fuanna Ya Allah , Sungguh Engkau Maha pemberi maaf, Engkau suka memebri maaf, maka maafkanlah aku.  Resume dari Tafsir Ibnu Katsir

Marah

Suatu ketika Abu Bakar ashshiddiq duduk bersama Rasulullah saw tiba tiba datang seseorang yg marah marah dan saat itu Rasulullah saw masih bersama Abu Bakar dan kemudian Abu bakar membalas dengan kemarahan yang sama dan saat itu juga Rasulullah saw meninggalkan Abu bakar, maka Abu baka menegjar Rasulullah yg meninggalkannya dan bertanya mengapa Engkau ya Rasulullah saw meninggalkan aku. Rasulullah berkata saat engkau menahan marah maka malaikat ada mengelilingi engkau dan ketika engkau marah maka malaikat meninggalkan engaku dan syaitan yang menggantikan mengelilinginya, maka Aku tidak mau duduk bersama-sama dengan setan . Kisah Inspiratif yang lain Seorang anak mengeluh kepada ayahnya karena sifatnya yg suka marah, marah, jika kurang suka dengan sikap temannya marah, digoda marah dsb. Lalu ayah tersebut menghadiahkan se kotak paku dan palu kepada anak tersebut. Ayah berkata kepada anaknya, jika kamu marah maka tahanlah kemarahan itu dengan memaku satu paku di dinding itu,(sambil menunjuk dinding halaman) dan setiap kali kamu marah lagi kamu paku lagi satu dinding itu. Setelah itu anak tersebut menjalani kehidupannya dan setiap kali marah di pakunya satu paku ke dinding sampai akhirnya anak tersebut bisa mengendalikan diri untuk tidak marah lagi karena merasa capek setiap kali marah harus memaku dinding halaman tersebut. Setelah bisa mengendalikan sifat marahnya , ayah berkata “ setiap kali kamu bisa menahan marah cabutlah satu paku yang telah kamu tempelkan di dinding halaman.” Maka anak tersebut berusaha untuk dapat menahan marahnya setaip hari dan setiap dapat menahan marahnya anak tersebut mencabut paku , dan akhirnya sampai dinding tersebut tidak ada paku sedkitpun. Maka setelah tidak ada paku ayng menempel di dinding anak tersebut berkata pada ayahnya bahwa dia bisa sudah dapat menahan marahnya, terus ayah mengajak akan tersebut untuk mengamati dinding yang sudah tidak ada paku nya lagi, dan ayah tersebut berkata : “ Lihatlah apa yang terjadi dengan dinding halaman itu dahulunya bersih tidak ada kotoran atau lubang tapi lihatlah saat ini dinding tersebut sudah banyak lubang bekas paku yang engkau tempelkan, pelajarannya adalah bahwa jangan suka marah karena bisa jadi kemaran kita akan membekas pada orang yang kita marahi tersebut. Seorang sahabat minta nasehat kepada Rasulullah : “ Jangan marah, apa lagi ya rasulullah :” Jangan marah” (HR Bukhari) Bagaimana kita menangani marah : Rasulullah saw bersabda : “ apabila engkau marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah, jika engkau masih marah maka berbaringlah dan jika masih marah maka ambillah air wudhu.”  wallahu a'lam bishawab

Asbabun Nuzul Al-Kahfi

Asbabun Nuzul Surah Al-Kahfi Oleh : Dedek Naldi Ibnu Hisyam meriwayatkan bahwa ketika pertentangan pemikiran antara Rasulullah saw. dan kaum Quraisy di Mekah semakin memanas, kaum Quraisy meminta bantuan kepada orang Yahudi di Madinah. Kaum Quraisy mengutus Nadhir bin Haritsah dan Uqbah bin Abi Mu'aith kepada para rabbi Yahudi untuk bertanya pada mereka tentang kenabian Rasulullah saw.. Sampai keduanya di sana kemudian berkata, "Kalian adalah Ahli Kitab (Taurat), kami datang kepadamu agar kamu mengabarkan kami tentang sahabat kami ini!" Para rabbi itu menjawab, "Tanyakan padanya tiga hal yang kami perintahkan, jika ia mengetahui dua yang pertama dan tidak mengetahui yang ketiga, maka ia benar seorang Nabi yang diutus, tetapi jika ia tidak dapat menjawabnya, berarti ia mengada-ada, kemudian terserah kalian." "Pertama, tanyakan tentang para pemuda yang pergi di masa lalu, apa yang mereka lakukan, sesungguhnya mereka mengalami peristiwa yang menakjubkan." " "Kedua, tanyakan padanya tentang lelaki yang sering berkelana, ia telah mengunjungi seluruh penjuru bumi." "Ketiga, tanyakan padanya tentang apa itu roh." Keduanya lalu kembali kepada kaum Quraisy dan berkata, "Wahai penduduk Quraisy, kami datang kepadamu dengan membawa pembeda antara kamu dan Muhammad. Para rabbi Yahudi itu menyuruh kita agar menanyakannya tentang hal-hal yang mereka perintahkan." Mereka lalu datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, "Hai Muhammad, beri tahukan kami tentang pemuda yang pergi pada masa lalu, mereka mempunyai kisah yang menakjubkan, tentang laki-laki yang berkeliling ke seluruh penjuru dunia, dan beritahukan kami tentang roh." Maka Rasulullah saw. menjawab, "Akan kujawab apa yang kamu tanyakan besok." Esok pun tiba, tetapi Jibril tidak datang memberi jawaban, lalu Rasulullah saw. berdiam diri selama lima belas hari, tetapi wahyu Allah tidak kunjung datang. Penduduk Mekah terguncang, terujilah keimanan mereka, dan mereka berkata, "Muhammad telah berjanji kepada kita satu hari, dan hari ini telah lima belas hari, tetapi Muhammad belum juga memberi tahu kita tentang hal itu." Sedihlah hati Rasulullah saw. karena wahyu Allah belum juga sampai padanya. Beliau juga merasa gelisah atas apa yang dikatakan oleh penduduk Mekah. Hingga akhirnya saat yang dinantikan pun turun wahyu berupa ayat yang menegur Rasulullah ketika alpa (terlupa) mengucapkan insya Allah. "Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu esok pagi," kecuali dengan mengatakan Insya Allah (jika Allah menghendaki)" Dan Ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku lebih dekat pada kebenaran dari pada ini." (al-Kahfi (18) ayat 23-24). -"Insya Allah" yang berarti "jika Allah menghendaki atau mengizinkan" bukanlah hanya sekedar ucapan atau bahkan digunakan menghindari janji, tetapi sebagai usaha sekuat tenaga dan hati untuk memenuhinya. Kata "insya Allah" menunjukkan kerendahan hati seorang hamba sekaligus kesadaran akan kekuasaan ilahi.Walaupun Rasulullah pernah lupa, akan tetapi hal ini tidak mengurangi kenabian dan keterjagaan beliau dari kesalahan. Lupa yang terjadi kepada Rasulullah adalah atas kehendak Allah, dan satu hal yang Rasulullah tidak akan pernah lupa adalah ayat-ayat al-Qur’an yang diwahyukan kepada beliau, ini janji Allah. Setiap lupanya Rasulullah, membawa hikmah dan pelajaran bagi diri beliau dan Ummatnya,Dikisahkan pula suatu waktu ketika beliau melaksanakan sholat, diperhatikan oleh sahabatnya, pada roka'aat kedua beliau langsung berdiri, dan melupakan tasyahud awwal. Lalu sahabatnya itu bertanya soal itu kepada beliau. Lalu beliau duduk menghadap kiblat, dan sujud dua kali, lalu salam. Lalu beliau menghadap ke sahabatnya itu dan bersabda, "Jika ada perubahan dalam sholat, pasti kalian akan aku beritahu, tetapi aku ini hanyalah seorang manusia yang dapat lupa sebagaimana kalian, jika aku lupa, ingatkanlah aku. Jika salah seorang di antara kalian merasa ragu dalam sholatnya maka hendaklah ia mencari yang benar, dan menyempurnakan sholatnya itu kemudian lakukanlah sujud sebanyak dua kali." (HR. Imam Muslim) Lupanya Rasulullah SAW menjadi sebab diturunkannya syari'at: "Sujud Sahwi". --Setelah turunnya beberapa wahyu Allah SWT, akhirnya Rasulullah SAW menjawab dua pertanyaan pertama beliau yaitu kisah ashabul Kahfi dan Dzulqarnain. Dan untuk pertanyaan yang ketiga, tentang apa itu ruh? Beliau menjawab dengan wahyu Allah lainnya, tapi kali ini tidak mendetail. Beliau hanya membacakan ayat, "Dan mereka bertanya tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan, melainkan sedikit saja" (al-Isro' (17) : 85) Karena pada hakikatnya tidak ada satu manusia pun yang mengetahui apa itu ruh, juga bentuknya. Dan pengetahuan akan hal tersebut ada pada sisi Allah. Hanya Allah yang mengetahui. Dengan demikian terbuktilah bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang diutus oleh Allah SWT. Keraguan yang awalnya sempat merebak di kalangan penduduk Mekkah, karena Allah menahan wahyu-Nya selama 15 hari, kini pun berubah menjadi keyakinan yang mendalam akan kenabian beliau. Walaupun begitu tetap saja masih terdapat beberapa orang-orang kafir Quraisy yang ingkar.. “Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu ungkapan tentang Islam, yang saya tidak memintanya kepada siapapun kecuali kepadamu.” Rasulullah saw bersabda, “Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah,’ kemudian Istiqamahlah.” (H.R. Muslim)  wallahu a'lam bishawab

2 Gelas Teh Manis

Dua Gelas Teh Manis Suatu petang selepas shalat Isya, seseorang datang ke tempat kang Soleh. Pakaiannya rapi, di saku bajunyapun terselip sebuah pulpen parker. Sorot matanya tajam, walau dibalut kaca mata minus. Kedatangannya ke tempat kang Soleh hanya ingin berkonsultasi tentang merasakan manisnya ibadah. Setelah berbasa – basi, orang itupun mulai bertanya kepada kang Soleh. ”Maaf nih kang, saya sudah bertanya ke beberapa orang tentang suatu hal, yang menurut saya, sulit untuk difahami oleh saya. Penjelasan yang diberikan oleh orang – orang yang saya ajak bicara, hanya bersifat verbal dan sulit difahami oleh akal sehat saya” celoteh orang itu. ”Lo... kalau sampeyan, sudah bertanya ke beberapa orang mengapa masih tanya kepada saya ?” jawab kang Soleh. ”Nah... justru saya tidak menemukan jawaban yang memuaskan, makanya saya ingin bertanya kepada kang Soleh.” ”Jadi... apa nih, masalah sebenarnya ?”, tanya kang Soleh sambil tersenyum. ”Merasakan manisnya ibadah kang ..... ” celetuk orang itu. ”Lo... itu sudah jelas, tidak sedikit dalil yang menerangkan tentang manisnya ibadah.” jawab kang Soleh. ”Justru itu kang, saya dibuat pusing....... sekarang logikanya begini kang, bagaimana mungkin ibadah kok terasa manis ? kalau maksiat dibilang manis, itu masuk logika kang.” sergah orang itu. Diam – diam kang Soleh mulai mengetahui arah pembicaraan orang yang ada di depannya. Dari bibirnyapun terdengar lirih lantunan istighfar. Sementara kang Soleh masih terdiam, orang itupun berkata lagi. ”Sekarang begini kang, seumpama saya bekerja di sebuah perusahaan sebagai kepala bagian purchasing, otomatis semua vendor – vendor yang ingin memasukkan barang ke tempat perusahaan saya bekerja, keputusannya ada di tangan saya. Nah, di posisi yang seperti ini kang, bukankah korupsi merupakan hal yang manis ? dan saya pun yakin banyak orang yang mengidam – idamkann posisi seperti yang saya tempati. Kenapa ? karena posisi basah kang, kenapa basah ? ya ... karena banyak sumber uang yang bisa dikorupsi.” Mendengar ocehan orang itu, kang Solehpun masih terdiam. Melihat diamnya kang Soleh orang itupun kembali melanjutkan bicaranya. ”Terus sekarang kan lagi ramai – ramainya piala dunia kang, sudah menjadi tren khususnya di kota – kota, ada acara nonton bareng piala dunia. Nah... biar lebih jreng ada juga yang pakai taruhan, biar lebih semangat... kalau jagoannya menang, selain senang, masih ada bonusnya kang... yakni dapat uang taruhan, yang begini ... nih... kan manis namanya.” ”Ada juga yang tidak kalah hebohnya kang sekarang, ”video porno mirip artis”, yang ini nih kang... dari bos sampai cleaning service berebut ikutan nonton, apalagi begitu maraknya pemberitaan sehingga memancing rasa keingintahuan khalayak, termasuk anak – anak SD kang ? masak mau dilarang melihat video itu ?” Sesaat kemudian, orang itu terlihat mengakhiri pembicaraannya. Kang Solehpun masih terdiam termangu – mangu mendengar penuturan orang itu. Dalam lubuh hati yang terdalam kang Soleh berkata, ”orang seperti ini belum tentu terbuka hatinya, bila dijawab langsung dengan menukil ayat – ayat Al Qur’an ataupun Al Hadits, bagi dia hanya jawaban yang masuk logika yang bisa ia terima.” ”Sudah, hanya itu ceritanya ?” mendadak kang Soleh bertanya. ”Ya itu kang, realita yang ada sekarang... yang membuat saya tidak bisa mengerti, dan memahami, ”merasakan manisnya ibadah.” jawab orang itu. Setelah terdiam sebentar, sesaat kemudian kang Soleh berkata, ” Mau minum kopi atau teh manis, ni ?” ” Teh manis, saja kang..... kalau tidak merepotkan”, jawab orang itu. Sesaat kemudian, kang Solehpun meminta isterinya membuatkan dua gelas teh manis untuk dirinya dan orang itu. Setelah sama – sama meminum, kang Soleh berkata. ” Teh ini.... rasanya manis ya ? ” ” Ya ... iya lah kang, wong pakai gula... ya jelas manis rasanya.” jawab orang itu. ” Tapi, ada juga lo.... orang yang tidak bisa merasakan manisnya gula ?” balas kang Soleh. ”Ga mungkin kang.... sudah dari sononya gula rasanya manis, mau bodoh, mau pinter, mau pejabat, mau pengemis.... kalau minum pakai campuran gula...jelas rasanya manis.” jawab orang itu. ”Orang yang sedang sakit............” jawab kang Soleh. Orang itupun tersenyum .... mendengar jawaban kang Soleh. Sesaat kemudian kang Soleh melanjutkan kata – katanya. ”Orang yang sedang sakit, tidak bisa merasakan manisnya gula. Terlepas yang sakit oranga bodoh, orang pinter, pejabat, pengemis, di saat sedang sakit, gula yang sejatinya rasanya manis terasa pahit di lidah orang sakit itu.” ”Rasa pahit yang ia rasakan, bukan karena gula tidak manis rasanya, namun karena ia sedang dalam keadaan sakit...., ia tidak bisa merasakan manisnya gula.... melainkan pahit, walaupun rasa gula yang sesungguhnya rasanya manis.” ”Orang yang sakit, bisa kembali merasakan manisnya rasa gula, ketika ia sudah menjadi sehat. Ia bisa menjadi sehat dikala penyakit – penyakit dalam tubuhnya sudah diobati dengan obat yang sesuai untuk penyakitnya, serta ditangani oleh dokter yang memang ahli mengobati penyakit tersebut.” ”Di saat sakitnya telah sembuh, dan sehatnya telah kembali, maka orang tersebut ketika meminum teh manis... bukan lagi pahit yang ia rasakan seperti rasa saat sakit, melainkan manis yang ia rasakan sebagaimana rasa yang dialami oleh orang – orang sehat lainnya.” Mendengar penuturan dari kang Soleh, wajah orang itu sedikit kelihatan pucat....diam – diam, ia mulai sedikit memahami pembicaraan kang Soleh. Setelah menghela nafas, untaian kalimat meluncur dari kang Soleh. "Orang yang hatinya mengidap penyakit tidak akan bisa merasakan manisnya ibadah, walaupun dijelaskan dengan penjelasan panjang lebarpun tidak akan bisa menerimanya, sebagaimana orang yang sedang sakit tidak bisa merasakan manisnya gula, walaupun dijelaskan secara ilmiah tentang zat pemanis yang terkandung di dalam gula.” ”Orang bisa merasakan manisnya ibadah, dikala penyakit – penyakit di hatinya telah terobati, serta ditangani oleh guru pembimbing yang sempurna sebagaimana ditangani oleh dokter – dokter ahli” ”Begitu mutlaknya guru pembimbing, karena hanya dengan bimbingannyalah kita mengetahui jenis – jenis penyakit yang ada dalam hati kita, sebagaimana seorang dokter lebih mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh tubuh kita, dibanding diri kita sendiri yang penuh kebodohan.” ”Orang – orang yang sakit hatinya, walaupun sedang beribadah di hamparan permadani Rabbani dan berhadapan secara langsung secara hakiki dengan Allah SWT, tidak bisa merasakan manisnya sebuah ibadah, padahal Allah sudah sangat dekat dan bahkan lebih dekat dari urat lehernya sendiri.” Wallahu’alam. Kang Soleh Jarot Sumarjono