AMALAN BULAN RAJAB; SUNNAH-KAH?
Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Keterangan yang muktamad tentang bulan Rajab adalah bahwa bulan itu termasuk bulan-bulan yang dihormati, atau dalam Al-Qur’an disebut sebagai Asyhurul Hurum, yaitu, Muharram Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Dalam bulan-bulan tersebut, Allah SWT melarang peperangan dan ini merupakan tradisi yang sudah ada jauh sebelum turunya syariat Islam. Allah Swt berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُواْ الْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَآفَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah: 36)
Dari para ulama kalangan mazhab Asy-Syafi'i, Imam An-Nawawi berkomentar tentang puasa sunnah khusus di bulan Rajab, "Tidak ada keterangan yang tsabit tentang puasa sunnah Rajab, baik berbentuk larangan atau pun kesunnahan. Namun pada dasarnya melakukan puasa hukumnya sunnah (di luar Ramadhan). Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunan bahwa Rasulullah SAW menyunnahkan berpuasa di bulan-bulan haram, sedang bulan Rajab termasuk salah satunya."
Adapun tentang keutamaan bulan Rajab, kebanyakan ulama mengatakan bahwa dasarnya sangat lemah, bahkan boleh dikatakan tidak ada keterangan yang kuat yang mendasarinya dari sabda Rasulullah SAW.
Sayangnya, entah bagaimana prosesnya, justru sebahagian kaum muslimin berpendapat bahwa bulan Rajab memiliki berbagai keutamaan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah-ibadah tertentu agar mereka dapat meraih fadhilah atau keutamaan tersebut. Di-antara contoh-contoh amalan-amalan yang sering dipercaya umat Islam untuk dilakukan pada bulan Rajab adalah:
1. Mengadakan shalat khusus pada malam pertama bulan Rojab.
2. Mengadakan shalat khusus pada malam Jum'at minggu pertama bulan.
3. Shalat khusus pada malam Nisfu Rajab (pertengahan atau tanggal 15 Rajab).
4. Shalat khusus pada malam 27 Rajab (malam Isra' dan Mi'raj).
5. Puasa khusus pada tanggal 1 Rajab.
6. Puasa khusus hari Kamis minggu pertama bulan Rajab.
7. Puasa khusus pada hari Nisfu Rajab.
8. Puasa khusus pada tanggal 27 Rajab.
9. Puasa pada awal, pertengahan dan akhir bulan Rajab.
10. Berpuasa khusus sekurang-kurang-nya sehari pada bulan Rajab.
11. Mengeluarkan zakat khusus pada bulan Rajab.
12. Umrah khusus di bulan Rajab.
13. Memperbanyakkan Istighfar khusus pada bulan Rajab.
Akan tetapi, semua pendapat tersebut tidak dapat dipegang, karena kalau kita jujur terhadap sumber-sumber asli agama ini, nyaris tidak satu pun amalan-amalan di atas yang berdasarkan kepada hadis-hadis yang shahih.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra. dijelaskan bahwa Rasulullah SAW apabila memasuki bulan Rajab beliau senantiasa berdo’a:
67739 - كان إذا دخل رجب قال : " اللهم بارك لنا في رجب و شعبان ، و بلغنا رمضان وكان إذا كانت ليلة الجمعة قال : هذه ليلة غراء ، و يوم أزهر
الراوي: أنس بن مالك - خلاصة الدرجة: ضعيف - المحدث: الألباني - المصدر: ضعيف الجامع - الصفحة أو الرقم: 4395
Anugerahkanlah kepada kami barokah di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan) (HR. Ahmad dan Bazzar).
Sayangnya hadis ini menurut Ibnu Hajar tidak kuat. Sedangkan hadis-hadis yang lainnya yang berkaitan dengan keutamaan-keutamaan bulan Rajab, tak ada satu pun hadis yang dapat dijadikan hujjah. Misalnya hadits yang bunyinya:
“Rajab adalah bulan Allah, Sya`ban adalah bulanku (Rasulullah SAW ) dan Ramadhan adalah bulan ummatku”
Hadits ini oleh para muhaddits disebutkan sebagai hadits palsu dan munkar. Dr. Yusuf Al-Qaradawi menyebutkan bahwa para muhadditsin telah mengatakan kemungkaran dan kepalsuan hadits ini dalam fatwa kontemporer beliau.
Dalam kitab Iqthidho Shirotil Mustaqim, Ibnu Taimiyah berkata, “Tidak ada satu keterangan pun dari Nabi SAW berkaitan dengan keutamaan bulan Rajab, bahkan keumuman hadis yang berkaitan dengan hal tersebut merupakan hadis-hadis palsu.” (Iqthidho Shirothil Mustaqim, 2/624)
Ibnu Hajar Al-Asqalani secara khusus telah menulis masalah kedha'ifan dan kemaudhu'an hadits-hadits tentang amalan-amalan di bulan Rajab. Beliau menamakannya: Taudhihul Ajab bi maa Warada fi Fadhli Rajab.“ Di dalamnya beliau menulis, "Tidak ada satu keterangan pun yang menjelaskan keutamaan bulan Rajab, tidak juga berkaitan dengan shaumnya, atau pun berkaitan dengan shalat malam yang dikhususkan pada bulan tersebut. Yang merupakan hadis shahih yang dapat dijadikan hujjah."
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada satu keterangan pun yang dapat dijadikan hujjah yang menunjukkan tentang keutamaan bulan Rajab. Baik itu berkaitan tentang keutamaan shaum di bulan tersebut, shalat pada malam-malam tertentu atau ibadah-ibadah yang lainnya yang khusus di lakukan pada bulan Rajab.
Wallahu a'lam bishshawab, Wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ahmad Sarwat, Lc.
Jumat, 18 Juni 2010
Kamis, 10 Juni 2010
Allah Maha Melihat
Ada salah satu santri sebut saja Rahmat yg sangat di sukai oleh kyai-nya, hal ini membuat iri santri yg lain karena sepertinya tidak ada bedanya dalam aktifitas ibadahnya, sama -sama melaksanakan sholat berjamaah, qiyamul lai, sholat sunnah rawatib, sholat dhuha, puasa senin kamis, baca al-qur'an setiap hari, berzikir setiap hari dll kebaikan yg di lakukan. Amalan itulah yg santri-santri kerjakan hingga suatu saat santri yg lain ingin menyampaikan unek-unek-nya kepada pak Kyai.
Santri : Pak Kyai sebelumnya kami mohon maaf atas pertanyaan yg akan kami tanyakan kepada pak kyai?'
Pak Kyai : Mau tanya tentang apa sih kok samapai mohon maaf dahulu ?'
Santri : Begini Pak Kyai kami melihat pak Kyai sepertinya terlalu sayang kepada salah satu santri di antara kami , yaitu akh rahmat, kalau memang begitu benar seprti itu kami ingin menanyakan kenapa pak Kyai bisa lebih menyayangi akh Rahmat dibanding kami.
Pak Kyai : Oh , itu toh yg menjadi kegundahan antum semua, kalo begitu panggil akh Rahmat, kemari.
santri pun memanggil akh Rahmat
Rahmat : iya pak Kyai
Pak Kyai : Kamu Rahmat dan 2 santri lainnya mendapat tugas dari saya untuk memotong burung dara ini dengan satu syarat sewaktu kalian memotong burung tidak terlihat oleh siapapun.
santri 1 & 2 : siap dilaksanakan
Rahmat : ???? (Tidak memberikan jawaban)
Setelah itu mereka bertiga pergi untuk memotong brung dara tersebut. hingga waktu yg telah di tentukan mereka kembali untuk mengahadap Pak Kyai untuk melaporkan tugas yg telah di laksanakan.
Pak Kyai : kalian semua tepat waktu, coba ceritakan di mana kalian memotong burung dara sehingga tidak ada yg melihat kalian ketika memotong burung dara tersebut .
Santri I : saya memotong burung dara ini di gunung yg susah sekali orang menjangkaunya, dan diatas gunung itulah saya memotong burunbg dara tersebut.
Santri II : saya memeotong burung dara di dalam Gua, yg tidak ada seorangpun yg masuk kedalam Gua itu selain saya.
Rahmat : saya ngak tahu pak Kyai mesti memotong burung dara ini dimana (sambil membawa burung dara yg masih hidup).
Pak Kyai : kamu Rahmat kenapa kok tidak memotong burung dara tersebut.
Rahmat : Perintahnya sih mudah untuk memotong burung dara , tetapi syaratnya yang tidak mungkin dipenuhi, karena dimanapun saya memeotong burung dara ini, di bulan , dasar laut ataupun yg lainnya pasti ada yg melihat, yaitu Allah swt, jadi maafkan saya tidak dapat melaksanakan tugas ini."
Mendengar jawaban ini semua santri termangu menangis ternyata memang mereka selama ini salah dalam menilai akh Rahmat yg begitu di cintai oleh Pak Kyai.
Pak Kyai : sekarang kalian tahu kenapa saya seprtinya lebih mencintai Rahmat, tapi ketahuilah bahwa saya sayang kalin semua dan selalu mendo'akan kalian semua agar menjadi orang yg sholeh.
IBRAH :
Ketahuilah bahwa Allah selalu melihat kita, walaupun di tempat yg gelap dan Allah akan membalas apa yg telah kita lakukan di hari akhir nanti.
wallahu a'lam bi shawab
Santri : Pak Kyai sebelumnya kami mohon maaf atas pertanyaan yg akan kami tanyakan kepada pak kyai?'
Pak Kyai : Mau tanya tentang apa sih kok samapai mohon maaf dahulu ?'
Santri : Begini Pak Kyai kami melihat pak Kyai sepertinya terlalu sayang kepada salah satu santri di antara kami , yaitu akh rahmat, kalau memang begitu benar seprti itu kami ingin menanyakan kenapa pak Kyai bisa lebih menyayangi akh Rahmat dibanding kami.
Pak Kyai : Oh , itu toh yg menjadi kegundahan antum semua, kalo begitu panggil akh Rahmat, kemari.
santri pun memanggil akh Rahmat
Rahmat : iya pak Kyai
Pak Kyai : Kamu Rahmat dan 2 santri lainnya mendapat tugas dari saya untuk memotong burung dara ini dengan satu syarat sewaktu kalian memotong burung tidak terlihat oleh siapapun.
santri 1 & 2 : siap dilaksanakan
Rahmat : ???? (Tidak memberikan jawaban)
Setelah itu mereka bertiga pergi untuk memotong brung dara tersebut. hingga waktu yg telah di tentukan mereka kembali untuk mengahadap Pak Kyai untuk melaporkan tugas yg telah di laksanakan.
Pak Kyai : kalian semua tepat waktu, coba ceritakan di mana kalian memotong burung dara sehingga tidak ada yg melihat kalian ketika memotong burung dara tersebut .
Santri I : saya memotong burung dara ini di gunung yg susah sekali orang menjangkaunya, dan diatas gunung itulah saya memotong burunbg dara tersebut.
Santri II : saya memeotong burung dara di dalam Gua, yg tidak ada seorangpun yg masuk kedalam Gua itu selain saya.
Rahmat : saya ngak tahu pak Kyai mesti memotong burung dara ini dimana (sambil membawa burung dara yg masih hidup).
Pak Kyai : kamu Rahmat kenapa kok tidak memotong burung dara tersebut.
Rahmat : Perintahnya sih mudah untuk memotong burung dara , tetapi syaratnya yang tidak mungkin dipenuhi, karena dimanapun saya memeotong burung dara ini, di bulan , dasar laut ataupun yg lainnya pasti ada yg melihat, yaitu Allah swt, jadi maafkan saya tidak dapat melaksanakan tugas ini."
Mendengar jawaban ini semua santri termangu menangis ternyata memang mereka selama ini salah dalam menilai akh Rahmat yg begitu di cintai oleh Pak Kyai.
Pak Kyai : sekarang kalian tahu kenapa saya seprtinya lebih mencintai Rahmat, tapi ketahuilah bahwa saya sayang kalin semua dan selalu mendo'akan kalian semua agar menjadi orang yg sholeh.
IBRAH :
Ketahuilah bahwa Allah selalu melihat kita, walaupun di tempat yg gelap dan Allah akan membalas apa yg telah kita lakukan di hari akhir nanti.
wallahu a'lam bi shawab
Bagaimana Agar Turun Pertolongan Allah
Bagaimana Agar Turun Pertolongan Allah?
Sering kali kita dihadapkan pada suatu masalah. Kita telah berusaha semaksimal mungkin namun masalah yang kita hadapi tidak kunjung juga terselesaikan. Ada rasa lelah, gundah, gelisah, dan lain–lain. Dan berharap–harap datangnya pertolongan dari Allah-Rabb semesta alam Yang bersemayam di atas Arsy. Bagaimana caranya agar turun pertolongan Allah ?
1. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.(Muhammad : 7)
2. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)
Di ayat ini dijelaskan bahwa syarat mendapatkan pertolongan Allah adalah dengan cara menolong Agama Allah.
Bagaimana caranya menolong (Agama) Allah?
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz menjelaskan dalam sebuah ceramahnya yang kemudian dibukukan, setelah membawakan ayat 7 Surat Muhammad. Beliau berkata,
”Maka inilah bentuk pertolongan kepada Allah dengan melakukan perintah–perintah Nya dan meninggalkan larangan–larangan Nya dengan keimanan dan keikhlasan kepada Allah serta mentauhidkan-Nya, juga keimanan kepada Rasul-Nya.... Maka menolong agama Allah adalah dengan mentaati Allah, mengagungkan-Nya dan ikhlas kepada-Nya, serta mengharapkan apa-apa yang ada di sisi-Nya, mengamalkan syariat-Nya karena menginginkan pahala darinya dan untuk menegakkan agama-Nya.” (Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Asbaabu Nashrillaahi lil Mu’miniin ‘alaa A’daa ihim, Daar al Imam Ahmad, Cet. I, 2003 M, terj. Tim Pustaka Ibnu Katsir, Wahai Kaum Muslimin Raihlah Pertolongan Allah, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cet. I, Juli 2005 M, hal. 21).
Singkat kata, setiap orang harus meningkatkan ketakwaannya agar datang pertolongan Allah buat mereka.
3. ”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar”(Ath Thalaq:2)
4. ”Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.”(Ath Thalaq:4)
Berkata lagi Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz,
”Jadi, siapa yang menginginkan datangnya pertolongan Allah dan keselamatan bagi agamanya serta menginginkan kesudahan yang baik, maka hendaklah bertakwa kepada Allah, dan bersabar dalam ketaatan kepada-Nya. Juga hendaknya menjauhi larangan–larangan Allah dimana pun dia berada. Inilah sebab–sebab pertolongan Allah padanya…” (Idem. hal. 38).
Dan jauhi juga kemaksiatan. Karena kemaksiatan merupakan sebab tidak datangnya pertolongan Allah.
Kemudian apa itu takwa?
Dalam sebuah bukunya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengutip perkataan Ar–Ruzbary.
Berkata Ar–Ruzbary: ”Taqwa adalah menjauhkan diri dari apa–apa yang bisa membuat engkau jauh dari Allah.” (Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Man Al Faiz?, Darul Wathan, Riyadh, Cet. I, 2000 M, Terj. Abdul Khalik, Siapakah Orang yang Beruntung?, Pustaka Laka, Bogor, Cet. I, 2005 M, hal. 57)
Dengan demikian, dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mempermudah urusan kita. Dan memberikan pertolongan-Nya buat kita.
Kemudian, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di melanjutkan perkataannya,
”Dan takwa tidaklah tegak melainkan dengan landasan ilmu. Maka orang yang jahil (bodoh) tidak akan mungkin menjadi orang yang bertakwa. Berkata Bakr bin Khunais: Bagaimana bisa menjadi orang yang bertakwa, sedangkan ia sendiri tidak tahu apa itu takwa?!”. (Idem, hal. 57).
Inilah pentingnya ilmu agama. Dengan ilmu agama ini, seseorang bisa mengetahui mana jalan–jalan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah Jalla wa ‘Ala dan mana jalan–jalan yang malah menjauhkan dirinya dari Allah. Dengan ilmu agama seseorang bisa membedakan jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Salah satu jalan yang menjauhkan kita dari Allah adalah bid’ah.
5. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (Al Baqarah : 153)
6. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya’. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).
Subhanallah! Suatu hadits yang sangat berharga sekali. Kita perlu camkan baik – baik hadits tersebut. Ingat baik – baik bahwa Allah akan senantiasa menolong kita selama kita suka menolong saudara kita. Tolonglah saudara kita, sehingga Allah pun berkenan menolong urusan kita.
Sebagai penutup, baiknya kita catat dengan tinta emas di hati kita dua ayat ini. Agar timbul semangat dan kita tidak patah hati bila menghadapi masalah yang ada dalam hidup ini. Ini dia,
7. ”Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Al Baqarah : 214)
8. ”Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang – orang yang beriman.” (Ar Ruum : 47).
Referensi :
1. Al Qur’anul Karim
2. Imam Nawawi, Hadits Arbain
3. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Asbaabu Nashrillaahi lil Mu’miniin ‘alaa A’daa ihim, Daar al Imam Ahmad, Cet. I, 2003 M, terj. Tim Pustaka Ibnu Katsir, Wahai Kaum Muslimin Raihlah Pertolongan Allah, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cet. I, Juli 2005 M
4. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Man Al Faiz?, Darul Wathan, Riyadh, Cet. I, Terj. Abdul Khalik, Siapakah Orang yang Beruntung?, Pustaka Laka, Bogor, Cet. I, 2005 M
Sering kali kita dihadapkan pada suatu masalah. Kita telah berusaha semaksimal mungkin namun masalah yang kita hadapi tidak kunjung juga terselesaikan. Ada rasa lelah, gundah, gelisah, dan lain–lain. Dan berharap–harap datangnya pertolongan dari Allah-Rabb semesta alam Yang bersemayam di atas Arsy. Bagaimana caranya agar turun pertolongan Allah ?
1. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.(Muhammad : 7)
2. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)
Di ayat ini dijelaskan bahwa syarat mendapatkan pertolongan Allah adalah dengan cara menolong Agama Allah.
Bagaimana caranya menolong (Agama) Allah?
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz menjelaskan dalam sebuah ceramahnya yang kemudian dibukukan, setelah membawakan ayat 7 Surat Muhammad. Beliau berkata,
”Maka inilah bentuk pertolongan kepada Allah dengan melakukan perintah–perintah Nya dan meninggalkan larangan–larangan Nya dengan keimanan dan keikhlasan kepada Allah serta mentauhidkan-Nya, juga keimanan kepada Rasul-Nya.... Maka menolong agama Allah adalah dengan mentaati Allah, mengagungkan-Nya dan ikhlas kepada-Nya, serta mengharapkan apa-apa yang ada di sisi-Nya, mengamalkan syariat-Nya karena menginginkan pahala darinya dan untuk menegakkan agama-Nya.” (Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Asbaabu Nashrillaahi lil Mu’miniin ‘alaa A’daa ihim, Daar al Imam Ahmad, Cet. I, 2003 M, terj. Tim Pustaka Ibnu Katsir, Wahai Kaum Muslimin Raihlah Pertolongan Allah, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cet. I, Juli 2005 M, hal. 21).
Singkat kata, setiap orang harus meningkatkan ketakwaannya agar datang pertolongan Allah buat mereka.
3. ”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar”(Ath Thalaq:2)
4. ”Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.”(Ath Thalaq:4)
Berkata lagi Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz,
”Jadi, siapa yang menginginkan datangnya pertolongan Allah dan keselamatan bagi agamanya serta menginginkan kesudahan yang baik, maka hendaklah bertakwa kepada Allah, dan bersabar dalam ketaatan kepada-Nya. Juga hendaknya menjauhi larangan–larangan Allah dimana pun dia berada. Inilah sebab–sebab pertolongan Allah padanya…” (Idem. hal. 38).
Dan jauhi juga kemaksiatan. Karena kemaksiatan merupakan sebab tidak datangnya pertolongan Allah.
Kemudian apa itu takwa?
Dalam sebuah bukunya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengutip perkataan Ar–Ruzbary.
Berkata Ar–Ruzbary: ”Taqwa adalah menjauhkan diri dari apa–apa yang bisa membuat engkau jauh dari Allah.” (Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Man Al Faiz?, Darul Wathan, Riyadh, Cet. I, 2000 M, Terj. Abdul Khalik, Siapakah Orang yang Beruntung?, Pustaka Laka, Bogor, Cet. I, 2005 M, hal. 57)
Dengan demikian, dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mempermudah urusan kita. Dan memberikan pertolongan-Nya buat kita.
Kemudian, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di melanjutkan perkataannya,
”Dan takwa tidaklah tegak melainkan dengan landasan ilmu. Maka orang yang jahil (bodoh) tidak akan mungkin menjadi orang yang bertakwa. Berkata Bakr bin Khunais: Bagaimana bisa menjadi orang yang bertakwa, sedangkan ia sendiri tidak tahu apa itu takwa?!”. (Idem, hal. 57).
Inilah pentingnya ilmu agama. Dengan ilmu agama ini, seseorang bisa mengetahui mana jalan–jalan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah Jalla wa ‘Ala dan mana jalan–jalan yang malah menjauhkan dirinya dari Allah. Dengan ilmu agama seseorang bisa membedakan jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Salah satu jalan yang menjauhkan kita dari Allah adalah bid’ah.
5. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (Al Baqarah : 153)
6. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya’. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).
Subhanallah! Suatu hadits yang sangat berharga sekali. Kita perlu camkan baik – baik hadits tersebut. Ingat baik – baik bahwa Allah akan senantiasa menolong kita selama kita suka menolong saudara kita. Tolonglah saudara kita, sehingga Allah pun berkenan menolong urusan kita.
Sebagai penutup, baiknya kita catat dengan tinta emas di hati kita dua ayat ini. Agar timbul semangat dan kita tidak patah hati bila menghadapi masalah yang ada dalam hidup ini. Ini dia,
7. ”Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (Al Baqarah : 214)
8. ”Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang – orang yang beriman.” (Ar Ruum : 47).
Referensi :
1. Al Qur’anul Karim
2. Imam Nawawi, Hadits Arbain
3. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Asbaabu Nashrillaahi lil Mu’miniin ‘alaa A’daa ihim, Daar al Imam Ahmad, Cet. I, 2003 M, terj. Tim Pustaka Ibnu Katsir, Wahai Kaum Muslimin Raihlah Pertolongan Allah, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cet. I, Juli 2005 M
4. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Man Al Faiz?, Darul Wathan, Riyadh, Cet. I, Terj. Abdul Khalik, Siapakah Orang yang Beruntung?, Pustaka Laka, Bogor, Cet. I, 2005 M
Mush'ab bin Umair
Mush’ab bin Umair adalah seorang sahabat nabi yang termasuk assabiqun awalun ( kelompok pertama yang masuk Islam). Sebelum Beliau masuk ke dalam Islam , Beliau adalah seorang pemuda yang menjadi dambaan wanita saat itu , bajunya keren, penampilan perlente, tampilan dandy , harum badannya itulah paling tidak yang menjadi gambaran Mush’ab bin Umair saat itu sehingga para wanita menjadikan mush’ab bin Umair idola , hal ini Beliau dapatkan karena orang tua Beliau adalah seorang yang kaya raya saat itu.
Suatu ketika Mus’ab bin Umair mengikuti ceramah yang dilakukan oleh Rasulullah saw, menjabarkan tentang Tauhid “La ilaha ilallah” tiada Tuhan selain Allah, hal inilah yang menjadikan seorang Mush'aib untuk tidak lagi menyembah Tuhan yang di sembah-nya dan penduduk Makkah saat itu menyembah dewa-dewa mereka Lata . Uza dan Mana. Karena usaha dari Mush’ab bin Umair itulah Allah swt membuka hidayah kepad Mush’ab bin Umair untuk dapat mengucap 2 kalimat Syahadat : “La ilaha ilallah Muhammad Rasulullah”. Maka sejak saaat itulah Mush’ab bin Umair menjadi seorang muslim. Tetapi hal ini tidaklah mudah bagi Mush’ab bin Umair, karena ternyata orang tuanya tidak rela anakanya menjadi seorang muslim. Maka orang tuanya mengancam jika masih memeluk agama Islam maka segala fasilitas yang di berikan kepadanya saat itu seperti kemewahan pakaian, harta yang berlimpah akan di putus. Karena aqidah yang begitu kuat, maka ancaman seperti itu tidaka membuat surut untuk tetap memeluk agama Islam. Maka akhirnya Mushab karena keyakinannya terhadap ajaran Nabi Muhammad kehilangan fasilitas yang diperoleh dari orang tuanya tersebut. Sehingga para sahabat yang lain menangis ketika melihat seorang Mush’ab bin Umair yang dahulu terlihat perlente, dandy sekarang melihat berpakaian yang sederhana. Tapi hal ini tidak menyurutkan Mush’ab bin Umair untuk memperdalam agama Islam, sehingga karena pemahaman yang bagus tentang agama Islam Rasulullah menjadikan Mush’ab bin Umair sebagai duta pertama Islam ke Madinah, yang bertugas untuk mengajarkan agama islam kepada penduduk Madinah sebelum Nabi Hijrah ke Madinah. Salah satu karena peran Mush’ab bin Umair-lah banyak penduduk madinah yang akhirnya memeluk agama Islam, sehingga penduduk Madinah menerima kehadiran Rasulullah utuk hijrah ke Madinah.
Dan di akhir hayatnya Allah swt mengangkat derajat Mush’ab bin Umair dengan menjadikan beliau meninggal dalam keadaan syahid di medan perang uhud, yang kain kafannya tidak cukup untuk mengkafani Beliau, yang ketika kainnya di tarik ke kepada terlihatlah kakinya, dan ketika kainnya di tarik untuk menutupi kakinya maka terlihatlah muka Mush’aib, dan akhirnya Rasulullah memerintahkan menutup kakinya dengan dedaunan. Dan Allah memuliakan dengan syahid yang tiada lain balasannya surga telah menanti.
Pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa ketika hati ini telah tertaut dalam ikatan cinta dengan Rabb-nya maka apapun yang menghalangi cinta kepada Rabb tersebut akan ditinggalkan.
Wallahu a’lam bishawab
Suatu ketika Mus’ab bin Umair mengikuti ceramah yang dilakukan oleh Rasulullah saw, menjabarkan tentang Tauhid “La ilaha ilallah” tiada Tuhan selain Allah, hal inilah yang menjadikan seorang Mush'aib untuk tidak lagi menyembah Tuhan yang di sembah-nya dan penduduk Makkah saat itu menyembah dewa-dewa mereka Lata . Uza dan Mana. Karena usaha dari Mush’ab bin Umair itulah Allah swt membuka hidayah kepad Mush’ab bin Umair untuk dapat mengucap 2 kalimat Syahadat : “La ilaha ilallah Muhammad Rasulullah”. Maka sejak saaat itulah Mush’ab bin Umair menjadi seorang muslim. Tetapi hal ini tidaklah mudah bagi Mush’ab bin Umair, karena ternyata orang tuanya tidak rela anakanya menjadi seorang muslim. Maka orang tuanya mengancam jika masih memeluk agama Islam maka segala fasilitas yang di berikan kepadanya saat itu seperti kemewahan pakaian, harta yang berlimpah akan di putus. Karena aqidah yang begitu kuat, maka ancaman seperti itu tidaka membuat surut untuk tetap memeluk agama Islam. Maka akhirnya Mushab karena keyakinannya terhadap ajaran Nabi Muhammad kehilangan fasilitas yang diperoleh dari orang tuanya tersebut. Sehingga para sahabat yang lain menangis ketika melihat seorang Mush’ab bin Umair yang dahulu terlihat perlente, dandy sekarang melihat berpakaian yang sederhana. Tapi hal ini tidak menyurutkan Mush’ab bin Umair untuk memperdalam agama Islam, sehingga karena pemahaman yang bagus tentang agama Islam Rasulullah menjadikan Mush’ab bin Umair sebagai duta pertama Islam ke Madinah, yang bertugas untuk mengajarkan agama islam kepada penduduk Madinah sebelum Nabi Hijrah ke Madinah. Salah satu karena peran Mush’ab bin Umair-lah banyak penduduk madinah yang akhirnya memeluk agama Islam, sehingga penduduk Madinah menerima kehadiran Rasulullah utuk hijrah ke Madinah.
Dan di akhir hayatnya Allah swt mengangkat derajat Mush’ab bin Umair dengan menjadikan beliau meninggal dalam keadaan syahid di medan perang uhud, yang kain kafannya tidak cukup untuk mengkafani Beliau, yang ketika kainnya di tarik ke kepada terlihatlah kakinya, dan ketika kainnya di tarik untuk menutupi kakinya maka terlihatlah muka Mush’aib, dan akhirnya Rasulullah memerintahkan menutup kakinya dengan dedaunan. Dan Allah memuliakan dengan syahid yang tiada lain balasannya surga telah menanti.
Pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa ketika hati ini telah tertaut dalam ikatan cinta dengan Rabb-nya maka apapun yang menghalangi cinta kepada Rabb tersebut akan ditinggalkan.
Wallahu a’lam bishawab
Jangan lupa bekal
Jangan lupa bekal
Suatu ketika serombongan musafir sedang berjalan di tengah teriknya padang pasir, mereka merasa lapar dan haus dikarenakan bekal yang mereka bawa telah habis mereka makan di dalam perjalanan, dan di kejauhan terlihatlah suatu kebun yang sangat rindang buah dan daunnya, mereka para musafir ditengah kehausan dan kelaparan menuju kebun tersebut dan ternyata kebun tersebut milik seseorang , maka para musafir ini minta izin kepada pemilik kebun untuk dapat memetik dan memakan apa yang ada di dalam kebun tersebut, maka di beri izinlah para musafir ini untuk memetik dan memakan apa saja dan mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya dengan persyaratan waktu yang telah di tentukan. Maka gembiralah para musafir tersebut mereka berebut makan dan kekenyangan ada yang langsung karena kekenyangan tertidur ada yang santai ada yang asyik memandang kebun, ada yang bersendau gurau seperti inilah kebanyakan para musafir menghabiskan waktunya, tetapi cuma sedikit yang ingat untuk mempersiapakan bekal yang akan di bawa dalam perjalanan selanjutnya , mereka ini mengumpulkan makanan dan buah sebanyak-banyaknya karena tidak tahu sampai berapa lama lagi dalam perjalanan yang akan di tempuhnya.
Hingga suatu saat pemilik kebun berkata “Waktu kalian mencicipi hidangan di kebun ini telah selesai, maka silahkan anda semua keluar dari kebun ini.” Maka saat itulah terlihat banyak sekali yang menyesal karena bekal yang di kumpulkan tidak terlalu banyak, ada yang tidak mengumpulkan bekal sama sekali karena asyiknya dengan keindahan kebun sehingga lupa tujuan akhirnya untuk mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya. Maka berbahagialah orang yang tidak lupa akan tujuannya yaitu mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya.
Saudaraku hidup itu kira-kira seperti itulah keadaannya tujuan kita hidup sebenarnya sudah jelas yaitu : “ Wama kholaktul jinna wal insa illa liya’budun “ dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku (Allah). (QS Adz dzariat : 56). Jadi tujuan sebenarnya di ciptakan manusia adalah hanya untuk beribadah kepada Allah swt, selain itu adalah sarana bagaimana kita mudah untuk melakukan ibadah kepada Allah swt.
Kita lihat waktu hidup kita yang kita gunakan apakah memang sudah sesuai dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah. Sholat, puasa, zakat, haji, infaq , berbuat baik kepada orang tua, tetangga, teman serta kerja kita bernilai ibadah , makan dan minum kita bernilai ibadah, sehingga seluruh kehidupan kita akan bernilai ibadah jika sesuai dengan tuntunan yang berikan oleh Nabi Muhammad saw.
wallahu a’lam bisawab
Suatu ketika serombongan musafir sedang berjalan di tengah teriknya padang pasir, mereka merasa lapar dan haus dikarenakan bekal yang mereka bawa telah habis mereka makan di dalam perjalanan, dan di kejauhan terlihatlah suatu kebun yang sangat rindang buah dan daunnya, mereka para musafir ditengah kehausan dan kelaparan menuju kebun tersebut dan ternyata kebun tersebut milik seseorang , maka para musafir ini minta izin kepada pemilik kebun untuk dapat memetik dan memakan apa yang ada di dalam kebun tersebut, maka di beri izinlah para musafir ini untuk memetik dan memakan apa saja dan mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya dengan persyaratan waktu yang telah di tentukan. Maka gembiralah para musafir tersebut mereka berebut makan dan kekenyangan ada yang langsung karena kekenyangan tertidur ada yang santai ada yang asyik memandang kebun, ada yang bersendau gurau seperti inilah kebanyakan para musafir menghabiskan waktunya, tetapi cuma sedikit yang ingat untuk mempersiapakan bekal yang akan di bawa dalam perjalanan selanjutnya , mereka ini mengumpulkan makanan dan buah sebanyak-banyaknya karena tidak tahu sampai berapa lama lagi dalam perjalanan yang akan di tempuhnya.
Hingga suatu saat pemilik kebun berkata “Waktu kalian mencicipi hidangan di kebun ini telah selesai, maka silahkan anda semua keluar dari kebun ini.” Maka saat itulah terlihat banyak sekali yang menyesal karena bekal yang di kumpulkan tidak terlalu banyak, ada yang tidak mengumpulkan bekal sama sekali karena asyiknya dengan keindahan kebun sehingga lupa tujuan akhirnya untuk mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya. Maka berbahagialah orang yang tidak lupa akan tujuannya yaitu mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya.
Saudaraku hidup itu kira-kira seperti itulah keadaannya tujuan kita hidup sebenarnya sudah jelas yaitu : “ Wama kholaktul jinna wal insa illa liya’budun “ dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku (Allah). (QS Adz dzariat : 56). Jadi tujuan sebenarnya di ciptakan manusia adalah hanya untuk beribadah kepada Allah swt, selain itu adalah sarana bagaimana kita mudah untuk melakukan ibadah kepada Allah swt.
Kita lihat waktu hidup kita yang kita gunakan apakah memang sudah sesuai dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah. Sholat, puasa, zakat, haji, infaq , berbuat baik kepada orang tua, tetangga, teman serta kerja kita bernilai ibadah , makan dan minum kita bernilai ibadah, sehingga seluruh kehidupan kita akan bernilai ibadah jika sesuai dengan tuntunan yang berikan oleh Nabi Muhammad saw.
wallahu a’lam bisawab
Nasihat dari Lukmanul hakim
NASIHAT LUQMANUL HAKIM
Satu satunya manusia yang bukan Nabi, bukan pula Rasul, tetapi kisah hidupnya di abadikan dalam Al-Qur’an adalah Luqmanul Al-Hakim. Mengapa? Karena hidupnya penuh hikmah . Suatu hari Ia pernah menasehati anaknya tentang Hidup.
“Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu, semua anggota badanmu akan malas melakukan ibadah dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal, hanya dengan hati yang bersih manusia bisa menikmati lezatnya berzikir.”
“Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu, dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya.”
“Anakku, ikutilah engkau pada orang-orang yang yang sedang menggotong jenazah, jangan engkau ikuti orang yang hendak ke pesta pernikahan, karena jenazah akan mengingatkan engkau akan kehidupan setelah kematian sedangkan pernikahan akan mengingatkan engkau akan membangkitkan nafsu duniamu.”
Anakku, aku sudah pernah memikul batu batu besar, aku juga sudah mengangkat besi besi berat. Namun tidak pernah aku rasakan sesuatu yang lebih berat dari pada tangan yang buruk perangainya.”
“ Anakku aku sudah merasakan semua benda yang pahit, tapi tidak pernah aku rasakan yang lebih pahit dari pada kemiskinan dan kehinaan.”
“Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan , namun aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menangggung hutang.”
“Anakku sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi.Kalimat itu adalah :
1.Jika kau beribadah kepada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik
2.Jika kau berada di rumah orang lain jagalah pandanganmu
3.Jika berada di tengah tengah majelis jagalah lidahmu
4.Jika kau hadir dalam jamuan makan jagalah perangaimu
5.Ingatlah Allah selalu
6.Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7.Lupakan budi baik yang telah engkau lakukan kepada orang lain
8.Lupakan semua kesalahan orang lain kepadamu.
Satu satunya manusia yang bukan Nabi, bukan pula Rasul, tetapi kisah hidupnya di abadikan dalam Al-Qur’an adalah Luqmanul Al-Hakim. Mengapa? Karena hidupnya penuh hikmah . Suatu hari Ia pernah menasehati anaknya tentang Hidup.
“Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu, semua anggota badanmu akan malas melakukan ibadah dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal, hanya dengan hati yang bersih manusia bisa menikmati lezatnya berzikir.”
“Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu, dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya.”
“Anakku, ikutilah engkau pada orang-orang yang yang sedang menggotong jenazah, jangan engkau ikuti orang yang hendak ke pesta pernikahan, karena jenazah akan mengingatkan engkau akan kehidupan setelah kematian sedangkan pernikahan akan mengingatkan engkau akan membangkitkan nafsu duniamu.”
Anakku, aku sudah pernah memikul batu batu besar, aku juga sudah mengangkat besi besi berat. Namun tidak pernah aku rasakan sesuatu yang lebih berat dari pada tangan yang buruk perangainya.”
“ Anakku aku sudah merasakan semua benda yang pahit, tapi tidak pernah aku rasakan yang lebih pahit dari pada kemiskinan dan kehinaan.”
“Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan , namun aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menangggung hutang.”
“Anakku sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi.Kalimat itu adalah :
1.Jika kau beribadah kepada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik
2.Jika kau berada di rumah orang lain jagalah pandanganmu
3.Jika berada di tengah tengah majelis jagalah lidahmu
4.Jika kau hadir dalam jamuan makan jagalah perangaimu
5.Ingatlah Allah selalu
6.Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7.Lupakan budi baik yang telah engkau lakukan kepada orang lain
8.Lupakan semua kesalahan orang lain kepadamu.
Ciri-ciri Ikhlas
CIRI CIRI IKHLAS
Ciri-ciri orang yang memiliki keikhlasan di antaranya :
1.Hidupnya jarang sekali kecewa
Orang yang ikhlas, dia tidak akan pernah berubah sikapnya. Seandainya pada saat dia berbuat kebaikan ada yang memujinya ataupun tidak ada yang memujinya atau menilainya bahkan di cacipun hatinya tetap tenang. Ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesame yang selalu berubah, tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya karena ingin mendapatkan penilaian yang sempurna dari Allah swt.
2.Tidak bergantung / berharap pada makhluk
Sayyidina Ali Ra, pernah berkata, orang yang ikhlas itu jangankan untuk mendapatkan pujian, diberikan ucapan terimakasih pun dia sama sekali tidak akan pernah mengharapkannya, karena setiap kita beramal pada hakikatnya kita sedang berinteraksi dengan Allah. Oleh karena itu harapan yang ada akan senantiasa tertuju pada keridhaan Allah swt semata.
3.Tidak pernah memberdakan antara amal besar dan amal kecil
Diriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi. Dalam mimpinya beliau mendapatkan kabar, tentang amalan besar yang pernah beliau lakukan, diantaranya adalah saat beliau melihat ada seekor lalat yang masuk kedalam tempat tintanya, lalau Beliau angkat lalat tersebut dengan hati-hati lalu dibersihkannya sehingga lalat tersebut bias terbang kembali. Sekecil apapun sebuah amal apabila kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul pada selain Allah maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan Allah swt.
4.Banyak amal kebaikan yang rahasia
Mungkin ketika kita sholat berjamaah, apalagi sebagai imam kita akan berusaha khusyuk dan lama, tetapi apakah hal tersebut akan kita lakukan dengan kadar yang sama pda saaat kita beramal sendirian? Apabila amal kita tetap sama bahkan cenderung lebih baik, lebih lama lebih enak dan lebih khusyuk, bias diharapkan sebagai amalan yang ikhlas. Namun apabila yang terjadi sebaliknya, ada kemungkinan amal kita belum ikhlas.
Wallahua’lam bishawab
Ciri-ciri orang yang memiliki keikhlasan di antaranya :
1.Hidupnya jarang sekali kecewa
Orang yang ikhlas, dia tidak akan pernah berubah sikapnya. Seandainya pada saat dia berbuat kebaikan ada yang memujinya ataupun tidak ada yang memujinya atau menilainya bahkan di cacipun hatinya tetap tenang. Ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesame yang selalu berubah, tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya karena ingin mendapatkan penilaian yang sempurna dari Allah swt.
2.Tidak bergantung / berharap pada makhluk
Sayyidina Ali Ra, pernah berkata, orang yang ikhlas itu jangankan untuk mendapatkan pujian, diberikan ucapan terimakasih pun dia sama sekali tidak akan pernah mengharapkannya, karena setiap kita beramal pada hakikatnya kita sedang berinteraksi dengan Allah. Oleh karena itu harapan yang ada akan senantiasa tertuju pada keridhaan Allah swt semata.
3.Tidak pernah memberdakan antara amal besar dan amal kecil
Diriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi. Dalam mimpinya beliau mendapatkan kabar, tentang amalan besar yang pernah beliau lakukan, diantaranya adalah saat beliau melihat ada seekor lalat yang masuk kedalam tempat tintanya, lalau Beliau angkat lalat tersebut dengan hati-hati lalu dibersihkannya sehingga lalat tersebut bias terbang kembali. Sekecil apapun sebuah amal apabila kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul pada selain Allah maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan Allah swt.
4.Banyak amal kebaikan yang rahasia
Mungkin ketika kita sholat berjamaah, apalagi sebagai imam kita akan berusaha khusyuk dan lama, tetapi apakah hal tersebut akan kita lakukan dengan kadar yang sama pda saaat kita beramal sendirian? Apabila amal kita tetap sama bahkan cenderung lebih baik, lebih lama lebih enak dan lebih khusyuk, bias diharapkan sebagai amalan yang ikhlas. Namun apabila yang terjadi sebaliknya, ada kemungkinan amal kita belum ikhlas.
Wallahua’lam bishawab
Amal-amal Pembuka Pintu Rizki
Amal-Amal Pembuka Pintu Rizki
1.Membaca ” La hawla wala quwwata illa billah.”
Barangsiapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan La hawla wala quwwata illa billah.” (HR At-Tabrani)
2.Membaca “ La ilaha illallahul malaikul haqqul mubin.”
Barangsiapa setiap hari membaca la ilaha illallahul malikul haqqul mubin maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penentram dari rasa takut dalam kubur.” (HR Abu Nu’aim dan Ad Dailami)
3.Melanggengkan beristighfar
“ Barangsiapa melanggengkan istighfar, niscaya Allah mengeluarkan dia dari segala kesusahan dan memberikan dia rizki dari arah yang tidak di duganya.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
4.Membaca Surah Al-Ikhlas
“Barangsiapa yang membaca surah Al-Ikhlas ketika masuk rumah maka (berkah bacaan) menghilangkan kefakiran dari rumah dan tetangganya.” (HR At-Tabrani)
5.Membaca surah Al-Waqiah
“Barangsiapa membaca surah Al-Waqiah setiap malam maka tidak akan di timpa kesempitan hidup.” (HR Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman)
6.Memperbanyak Zikir kepada Allah swt :
Ubay bin Kaab meriwayatkan, bila telah berlalu sepertiga malam, Rasulullah saw berdiri seraya bersabda,” Wahai manusia berzikirlah mengingat Allah , akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama, kemudian diiringi tiupan kedua , akan datang tiupan kedua , akan datang kematian dan segala kesulitan yang ada di dalamnya.”
7.Membaca “ Subhanallah wabihamdihi subhanal adzim.”
….dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah swt samapai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu.” (HR Al-Mustaghfiri dalam Ad-Da’awat, dinukilkan dari Ihya Ulumuddin Al-Gazali)
1.Membaca ” La hawla wala quwwata illa billah.”
Barangsiapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan La hawla wala quwwata illa billah.” (HR At-Tabrani)
2.Membaca “ La ilaha illallahul malaikul haqqul mubin.”
Barangsiapa setiap hari membaca la ilaha illallahul malikul haqqul mubin maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penentram dari rasa takut dalam kubur.” (HR Abu Nu’aim dan Ad Dailami)
3.Melanggengkan beristighfar
“ Barangsiapa melanggengkan istighfar, niscaya Allah mengeluarkan dia dari segala kesusahan dan memberikan dia rizki dari arah yang tidak di duganya.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
4.Membaca Surah Al-Ikhlas
“Barangsiapa yang membaca surah Al-Ikhlas ketika masuk rumah maka (berkah bacaan) menghilangkan kefakiran dari rumah dan tetangganya.” (HR At-Tabrani)
5.Membaca surah Al-Waqiah
“Barangsiapa membaca surah Al-Waqiah setiap malam maka tidak akan di timpa kesempitan hidup.” (HR Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman)
6.Memperbanyak Zikir kepada Allah swt :
Ubay bin Kaab meriwayatkan, bila telah berlalu sepertiga malam, Rasulullah saw berdiri seraya bersabda,” Wahai manusia berzikirlah mengingat Allah , akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama, kemudian diiringi tiupan kedua , akan datang tiupan kedua , akan datang kematian dan segala kesulitan yang ada di dalamnya.”
7.Membaca “ Subhanallah wabihamdihi subhanal adzim.”
….dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah swt samapai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu.” (HR Al-Mustaghfiri dalam Ad-Da’awat, dinukilkan dari Ihya Ulumuddin Al-Gazali)
Pelajaran dari Nabi Ibrahim
PELAJARAN DARI NABI IBRAHIM AS
Resume kajian Malam Ahad yang di bawakan ustad Jumharudin LC, Beliau menguraikan tentang Ibrah yang di ambil dari perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS.
Pelajaran yang dapat diambil adalah :
1. Kesabaran .
Seseorang yang telah menikah pasti ingin mempunyai keturunan, dan hal itu pulalah yang dilakukan nabi Ibrahim ketika menginginkan keturunan, Nabi Ibrahim selalu berdo’a “ Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang sholeh.” (QS Ash-shaffat : 100) dan do’a ini nabi Ibrahim mohonkan kepada Allah swt mulai dari menikah hingga usia Beliau mencapai 70-an tahun. Dan Allah memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim. Betapa sabarnya beliau seorang nabi yang tidak pernah berputus asa dari Rahmat Allah swt dengan tetap berdo’a dan baru di kabulkan setelah usia 70-an tahun.
Pelajaran bagi kita semua bahwa ketika kita memohon kepada Allah hendaknya bersabar, dan mempunyai keyakinan do’a kita pasti di kabulkan oleh Allah swt.
2. Ketaatan yang luar biasa
Nabi Ibrahim mempunyai anak Ismail yang lahir di Palestina, dan Allah memerintahkan untuk memindahkan Istri Nabi Ibrahim Hajar dan Ismail dari Palestina ke Makkah. Kondisi Makkah saat itu jangan di bayangkan seperti saat ini suatu tempat yang ramai , di kunjungi banyak orang, tapi pada saat itu Makkah adalah suatu lembah di padang pasir yang tidak ada tumbuhan , air , dan kehidupan saat itu. Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah swt utk meninggalkan Hajar dan Ismail sendirian yang tidak ada tempat berlindung saat itu, tapi karena itu perintah Allah swt maka Nabi Ibrahim melaksanaknnya. Sungguh Ketaatan yang luar Biasa.
Yang menarik lagi adalah ketika saat itu Hajar bertanya kepada Ibrahim kenapa Hajar dan Ismail di tinggal ditempat padang pasir yang tandus itu “Apakah ini adalah Perintah Allah ? “ dan di jawab “Ya” oleh Ibrahim maka Hajar berkata “ Sungguh Allah tidak akan menyiakan hamba-Nya”. Dan kita tahu bahwa saat ini Makkah suatu lembah yang tandus maka saat ini adalah suatu kota yang sangat ramai dan di bulan zulhijah umat Islam yang mengunjungi Makkah bisa mencapai 3 juta orang, Subhanallah.
Pelajaran terbaik adalah ketika ada perintah dari Allah swt bahwa hal itu adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri karena Allah Maha Mengetahui tentang ciptaannya, manusia tinggal patuh dan taat akan perintah Allah tersebut.
3. Rizki ditangan Allah
Saat Hajar ditinggal oleh Ibarahim sendirian di Lembah yang tandus saat itu (Makkah) dan perbekalan sudah habis, maka Hajar dengan sekuat tenaga mencari makanan atau minuman hingga lari dari safa ke marwa hingga 7 kali ( dan ini lah yang menjadi salah satu rukun ibadah haji sa’i berjalan/ lari kecil dari safa ke marwa ) usaha mencari makan atau minum di safa dan marwa ternyata berbeda dengan hasil yang di berikan oleh Allah yaitu mengelurkan air dari kaki yang di hentakkan ke tanah oleh Ismail yang saat itu masih bayi, dan keluarlah air zam-zam.
Pelajaran yang dapat di ambil adalah bahwa tadi Hajar sewaktu ditinggal oleh Ibrahim sangat yakin bahwa Allah tidak akan menyiakan hamba-NYa, tapi Hajar masih tetapberusaha agar rizki Allah turun kepadanya maka berusaha adalah suatu kepastian untuk mencari rizki Allah dan tinggal Allah nanti yang akan menentukan seberapa besar rizki yang akan kita terima.
Wallahu a’lam bisahwab
Resume kajian Malam Ahad yang di bawakan ustad Jumharudin LC, Beliau menguraikan tentang Ibrah yang di ambil dari perjalanan hidup Nabi Ibrahim AS.
Pelajaran yang dapat diambil adalah :
1. Kesabaran .
Seseorang yang telah menikah pasti ingin mempunyai keturunan, dan hal itu pulalah yang dilakukan nabi Ibrahim ketika menginginkan keturunan, Nabi Ibrahim selalu berdo’a “ Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang sholeh.” (QS Ash-shaffat : 100) dan do’a ini nabi Ibrahim mohonkan kepada Allah swt mulai dari menikah hingga usia Beliau mencapai 70-an tahun. Dan Allah memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim. Betapa sabarnya beliau seorang nabi yang tidak pernah berputus asa dari Rahmat Allah swt dengan tetap berdo’a dan baru di kabulkan setelah usia 70-an tahun.
Pelajaran bagi kita semua bahwa ketika kita memohon kepada Allah hendaknya bersabar, dan mempunyai keyakinan do’a kita pasti di kabulkan oleh Allah swt.
2. Ketaatan yang luar biasa
Nabi Ibrahim mempunyai anak Ismail yang lahir di Palestina, dan Allah memerintahkan untuk memindahkan Istri Nabi Ibrahim Hajar dan Ismail dari Palestina ke Makkah. Kondisi Makkah saat itu jangan di bayangkan seperti saat ini suatu tempat yang ramai , di kunjungi banyak orang, tapi pada saat itu Makkah adalah suatu lembah di padang pasir yang tidak ada tumbuhan , air , dan kehidupan saat itu. Nabi Ibrahim mendapatkan perintah dari Allah swt utk meninggalkan Hajar dan Ismail sendirian yang tidak ada tempat berlindung saat itu, tapi karena itu perintah Allah swt maka Nabi Ibrahim melaksanaknnya. Sungguh Ketaatan yang luar Biasa.
Yang menarik lagi adalah ketika saat itu Hajar bertanya kepada Ibrahim kenapa Hajar dan Ismail di tinggal ditempat padang pasir yang tandus itu “Apakah ini adalah Perintah Allah ? “ dan di jawab “Ya” oleh Ibrahim maka Hajar berkata “ Sungguh Allah tidak akan menyiakan hamba-Nya”. Dan kita tahu bahwa saat ini Makkah suatu lembah yang tandus maka saat ini adalah suatu kota yang sangat ramai dan di bulan zulhijah umat Islam yang mengunjungi Makkah bisa mencapai 3 juta orang, Subhanallah.
Pelajaran terbaik adalah ketika ada perintah dari Allah swt bahwa hal itu adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri karena Allah Maha Mengetahui tentang ciptaannya, manusia tinggal patuh dan taat akan perintah Allah tersebut.
3. Rizki ditangan Allah
Saat Hajar ditinggal oleh Ibarahim sendirian di Lembah yang tandus saat itu (Makkah) dan perbekalan sudah habis, maka Hajar dengan sekuat tenaga mencari makanan atau minuman hingga lari dari safa ke marwa hingga 7 kali ( dan ini lah yang menjadi salah satu rukun ibadah haji sa’i berjalan/ lari kecil dari safa ke marwa ) usaha mencari makan atau minum di safa dan marwa ternyata berbeda dengan hasil yang di berikan oleh Allah yaitu mengelurkan air dari kaki yang di hentakkan ke tanah oleh Ismail yang saat itu masih bayi, dan keluarlah air zam-zam.
Pelajaran yang dapat di ambil adalah bahwa tadi Hajar sewaktu ditinggal oleh Ibrahim sangat yakin bahwa Allah tidak akan menyiakan hamba-NYa, tapi Hajar masih tetapberusaha agar rizki Allah turun kepadanya maka berusaha adalah suatu kepastian untuk mencari rizki Allah dan tinggal Allah nanti yang akan menentukan seberapa besar rizki yang akan kita terima.
Wallahu a’lam bisahwab
Istiqamah dalam ketaatan
Istri bercerita sepulang dari Reuni teman SMA-nya banyak hal yang di ceritakan mulai dari teman yang sukses sampai yang sekarang berat badan teman SMA-nya yang 99 kg (ini cewek lho), yang paling menarik bagi saya adalah ketika istri bercerita seorang teman yang dahulu dia adalah pelopor pengguna Jilbab di sekolah saat itu, disaat orang lain belum memakai Jilbab temen yang satu inilah yang pertama memakai Jilbab dan dia adalah penyeru temen yang lain untuk memakai Jilbab. Waktu berjalan dengan mengikuti sunnah Allah akhirnya temen tersebut menikah dengan temen sekelas SMA trus pindah ke Amerika , waktu- berjalan dengan sunnahtullah-Nya sampai akhirnya hari Reuni itu tiba, saat itulah terdengar khabar bahwa dahulu temen yang menjadi pelopor pemakai jilbab itu saat ini sudah tidak menggunakan jilbab lagi, astaghfirullahhaladzim, ada apa ini ya Allah awal tahun 90-an dahulu ada seorang hamba-Mu yang menjadi penyeru dan penegak agama-Mu tetapi saat ini terdengar khabar bahwa hamba-Mu tersebut telah menjauh dari-Mu, Ya Allah ampunilah dan berilah hidayah kepada temen istri saya itu untuk dapat kembali menggunakan Jilbab.
Istiqomah adalah hal yang mudah di ucapkan tetapi sangat berat untuk di laksanakan,
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Robb kami ialah Allah” kemudian mereka beristiqomah (meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):”Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS. Fushshilat: 30),
Dari Abu ‘Amr atau Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdillah rodhiallohu ‘anhu, aku berkata: wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan (yang mencakup semua perkara islam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain selain engkau, (maka) Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ucapkanlah: “aku beriman kepada Allah”, kemudian beristiqomahlah dalam ucapan itu” (HR. Muslim, no. hadits: 38)
“Rabbana Laa tuziqulubana ba’da id hadaitana wa hablana milladunkarahma innka antal wahab”
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS 3:8)
"Ya Muqallibal qulub tsabit qullu bina ala dinni' "
Wahai yang mebolak balikkan hati teguhkanlah hatiku kepda agama-Mu"
Wallahua'lam bishawab
Istiqomah adalah hal yang mudah di ucapkan tetapi sangat berat untuk di laksanakan,
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:”Robb kami ialah Allah” kemudian mereka beristiqomah (meneguhkan pendirian mereka), maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):”Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS. Fushshilat: 30),
Dari Abu ‘Amr atau Abu ‘Amrah Sufyan bin Abdillah rodhiallohu ‘anhu, aku berkata: wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ajarkanlah kepadaku dalam (agama) islam ini ucapan (yang mencakup semua perkara islam sehingga) aku tidak (perlu lagi) bertanya tentang hal itu kepada orang lain selain engkau, (maka) Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ucapkanlah: “aku beriman kepada Allah”, kemudian beristiqomahlah dalam ucapan itu” (HR. Muslim, no. hadits: 38)
“Rabbana Laa tuziqulubana ba’da id hadaitana wa hablana milladunkarahma innka antal wahab”
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS 3:8)
"Ya Muqallibal qulub tsabit qullu bina ala dinni' "
Wahai yang mebolak balikkan hati teguhkanlah hatiku kepda agama-Mu"
Wallahua'lam bishawab
Hikmah dibalik pulang kampung
Banyak sekali hikmah yg terjadi ketika acara pulang kampong kemrin, banyak hal yang dapat diambil pelajaran dari acara pulang kampoeng tersebut. paling tidak ada tiga hal yang dapat menjadi pelajaran :
1. Hadits Nabi Muhammad saw : "Barangsiapa yang ingin di panjangan usianya dan di luaskan rizkinya hendaknya menjalin silaturahmi"(HR Bukhari)
Bahwa dengan silaturahmi dapat memperpanjang umur, ini setelah membaca beberapa syarah hadits ini bahwa yg dimaksud dengan Allah memperpanjang usia adalah : “Usia telah ditentukan Allah swt tdk dapat dimajukan dan dimundurkan, jika seseorang sering melakukan silaturahmi ini maka orang tersebut sering di sebut namanya serta kebaikannya walaupun orang tersebut telah meninggal dunia, inilah yang dimaksud dengan memperpanjang usia. Diluaskan rizkinya, kemarin sewaktu silaturahmi ada teman yg sdh lama tidak bertemu dan ketika bertemu ternyata memiliki hubungan pekerjaan, sehingga terjadilah komitment untuk bertemu lagi untuk memfollow up kerjasama pekerjaan tersebut, Subhanallah Allah telah membuka pintu Rizki dengan jalan silaturahmi tersebut.
2.Masalah Rizki itu sudah menjadi ketentuan Allah, Karena terdengar berita si Fulan yang dahulu sukses saat ini sedang dalam keadaan kurang baik usahanya, terus yang lain yang dahulunya terlihat seperti kesulitan dalam usaha saat ini Allah memberikan kemudahan dalam melakukan usaha sehingga terlihat lebih baik dari yang dahulu. Ibrah yang dapat diambil adalah bahwa manusia itu cuma dapat berusaha sedangkan Allah-lah yang menentukan segala sesuatu.
3.Yang terkahir adalah tentang kematian, berita inilah yang menjadi pelajaran paling berharga, karena ternyata kematian itu tidak mengenal usia, ada berita bahwa yang tua sudah berpulang ke Rahmatullah, namun ada pula berita temen sebaya ternyata juga sudah berpulang ke Rahmatullah, ini yang menjadikan kita untuk selalu taat kepada Allah swt karena tidak tahu kapan ajal akan menjemput kita sehingga dengan selalu taat kepada Allah kita berharap akhir hidup kita Khusnul Khotimah.
Itulah mungkin sedikit hikmah dari perjalanan pulang Kampoeng, Semoga Allah memberikan keistqomahan untuk selalu melakukan kebaikan dan ketaatan kepada Allah swt.
Wallahua’alam bi shawab
1. Hadits Nabi Muhammad saw : "Barangsiapa yang ingin di panjangan usianya dan di luaskan rizkinya hendaknya menjalin silaturahmi"(HR Bukhari)
Bahwa dengan silaturahmi dapat memperpanjang umur, ini setelah membaca beberapa syarah hadits ini bahwa yg dimaksud dengan Allah memperpanjang usia adalah : “Usia telah ditentukan Allah swt tdk dapat dimajukan dan dimundurkan, jika seseorang sering melakukan silaturahmi ini maka orang tersebut sering di sebut namanya serta kebaikannya walaupun orang tersebut telah meninggal dunia, inilah yang dimaksud dengan memperpanjang usia. Diluaskan rizkinya, kemarin sewaktu silaturahmi ada teman yg sdh lama tidak bertemu dan ketika bertemu ternyata memiliki hubungan pekerjaan, sehingga terjadilah komitment untuk bertemu lagi untuk memfollow up kerjasama pekerjaan tersebut, Subhanallah Allah telah membuka pintu Rizki dengan jalan silaturahmi tersebut.
2.Masalah Rizki itu sudah menjadi ketentuan Allah, Karena terdengar berita si Fulan yang dahulu sukses saat ini sedang dalam keadaan kurang baik usahanya, terus yang lain yang dahulunya terlihat seperti kesulitan dalam usaha saat ini Allah memberikan kemudahan dalam melakukan usaha sehingga terlihat lebih baik dari yang dahulu. Ibrah yang dapat diambil adalah bahwa manusia itu cuma dapat berusaha sedangkan Allah-lah yang menentukan segala sesuatu.
3.Yang terkahir adalah tentang kematian, berita inilah yang menjadi pelajaran paling berharga, karena ternyata kematian itu tidak mengenal usia, ada berita bahwa yang tua sudah berpulang ke Rahmatullah, namun ada pula berita temen sebaya ternyata juga sudah berpulang ke Rahmatullah, ini yang menjadikan kita untuk selalu taat kepada Allah swt karena tidak tahu kapan ajal akan menjemput kita sehingga dengan selalu taat kepada Allah kita berharap akhir hidup kita Khusnul Khotimah.
Itulah mungkin sedikit hikmah dari perjalanan pulang Kampoeng, Semoga Allah memberikan keistqomahan untuk selalu melakukan kebaikan dan ketaatan kepada Allah swt.
Wallahua’alam bi shawab
Tips Lebaran Penuh Berkah
TIPS MUDIK LEBARAN PENUH BERKAH
1.Sholat Sunnah 2 rakaat sebelum berangkat )dari Abu Hurairah) :
“Jika engkau keluar dari rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang ada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.
2.Menunjuk pemimpin dalam safar.
“Jika ada tiga orang keluar untuk bersafar, maka hendaklah mereka mengangkat salah di antaranya sebagai ketua rombongan (HR.Abu Daud)
3.Berdo’a Keluar Rumah , utk di jauhkan dari segala keburukan selama perjalanan:
“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah.” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya).
4.Berdzikir dan istighfar selama dalam perjalanan.
5.Jika kendaraan mogok , jangan “mengumpat” Bacalah Bismillah
Keringanan ketika Safar :
1.diperbolehkan bagi musafir untuk tidak berpuasa jika mengalami kesulitan untuk berpuasa ketika safar.
2.mengqoshor shalat yaitu meringkas shalat yang berjumlah empat raka’at (Dzuhur, Ashar dan Isya) menjadi dua raka’at
3.meninggalkan shalat-shalat sunnah rawatib (Kecuali Nabi tdk pernah meninggalkan sholat sunnah qabliyah subuh dan sunnah witir)
yang mesti diperhatikan ketika safar :
1.Jarak Safar yang Dikatakan Boleh Mengqoshor Shalat
Mayoritas ulama berpendapat bahwa jarak safar yang diperbolehkan mengqoshor shalat adalah 48 mil (85 km). Sebagian lainnya berpendapat bahwa jarak safar yang diperbolehkan untuk mengqoshor shalat adalah apabila menempuh perjalanan tiga hari tiga malam dengan menggunakan unta.
2.Lama Waktu Seseorang Boleh Mengqoshor Shalat
Seorang musafir boleh mengqoshor shalat selama dia berada di perjalanan. Perlu diketahui, untuk permasalahan yang satu ini sebenarnya syari’at mendiamkannya. Oleh karena itu, dalam masalah ini terdapat perselisihan pendapat di antara para ulama. Ada pula pendapat lainnya sebagaimana yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yaitu musafir boleh mengqoshor shalat terus menerus selama dia berniat untuk tidak menetap, walaupun itu lebih dari 4, 15 atau 20 hari. Adapun untuk orang yang sudah menetap dan memiliki tempat tinggal permanen (seperti seorang pelajar yang merantau ke negeri orang dan menetap beberapa tahun di sana), maka kondisi semacam ini sudah disebut mukim dan tidaklah disebut musafir
3.Apakah Bersafar Mesti Menjamak Shalat?
Perlu diketahui bahwa musafir itu ada dua macam.
•musafir saa-ir yaitu yang berada dalam perjalanan
• musafir naazil yaitu musafir yang sudah sampai ke negeri yang ia tuju atau sedang singgah di suatu tempat di tengah-tengah safar selama beberapa lama.
Menjama’ shalat yaitu menjamak shalat Zhuhur dan Ashar atau Maghrib dan Isya’ boleh dilakukan oleh musafir saa-ir maupun musafir naazil. Namun yang paling afdhol (paling utama) untuk musafir naazil adalah tidak menjamak shalat. Musafir naazil diperbolehkan untuk menjamak shalat jika memang dia merasa kesulitan mengerjakan shalat di masing-masing waktu atau dia memang butuh istirahat sehingga harus menjamak. Adapun untuk musafir saa-ir, yang paling afdhol baginya adalah menjamak shalat, boleh dengan jamak taqdim (menggabung dua shalat di waktu awal) atau jamak takhir (menggabung dua shalat di waktu akhir), terserah mana yang paling mudah baginya
4.Tetap Shalat Berjama’ah Ketika Bersafar
5.Bermakmum di Belakang Imam Mukim
6.Shalat Ketika Bersafar di Atas Kendaraan
Untuk melaksanakan shalat sunnah, boleh dilakukan di atas kendaraan dan sangat baik jika awalnya menghadap kiblat walaupun setelah itu arahnya berubah[48]. Namun untuk melaksanakan shalat fardhu, hendaknya turun dari kendaraan.
Bisa Sholat fardhu tetap di atas kendaraan dengan syarat :
•Khawatir akan keluar waktu shalat sebelum sampai di tempat tujuan. Namun jika bisa turun dari kendaraan sebelum keluar waktu shalat, maka lebih baik menunggu. Kemudian jika sudah turun, dia langsung mengerjakan shalat fardhu
•Jika tidak mampu turun dari kendaraan untuk melaksanakan shalat. Namun jika mampu turun dari kendaraan untuk melaksanakan shalat fardhu, maka wajib melaksanakan shalat fardhu dengan kondisi turun dari kendaraan
Semoga Allah memberikan keselamatan dan keberkahan kita semua selama dalam perjalanan mudik
1.Sholat Sunnah 2 rakaat sebelum berangkat )dari Abu Hurairah) :
“Jika engkau keluar dari rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang ada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.
2.Menunjuk pemimpin dalam safar.
“Jika ada tiga orang keluar untuk bersafar, maka hendaklah mereka mengangkat salah di antaranya sebagai ketua rombongan (HR.Abu Daud)
3.Berdo’a Keluar Rumah , utk di jauhkan dari segala keburukan selama perjalanan:
“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah.” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya).
4.Berdzikir dan istighfar selama dalam perjalanan.
5.Jika kendaraan mogok , jangan “mengumpat” Bacalah Bismillah
Keringanan ketika Safar :
1.diperbolehkan bagi musafir untuk tidak berpuasa jika mengalami kesulitan untuk berpuasa ketika safar.
2.mengqoshor shalat yaitu meringkas shalat yang berjumlah empat raka’at (Dzuhur, Ashar dan Isya) menjadi dua raka’at
3.meninggalkan shalat-shalat sunnah rawatib (Kecuali Nabi tdk pernah meninggalkan sholat sunnah qabliyah subuh dan sunnah witir)
yang mesti diperhatikan ketika safar :
1.Jarak Safar yang Dikatakan Boleh Mengqoshor Shalat
Mayoritas ulama berpendapat bahwa jarak safar yang diperbolehkan mengqoshor shalat adalah 48 mil (85 km). Sebagian lainnya berpendapat bahwa jarak safar yang diperbolehkan untuk mengqoshor shalat adalah apabila menempuh perjalanan tiga hari tiga malam dengan menggunakan unta.
2.Lama Waktu Seseorang Boleh Mengqoshor Shalat
Seorang musafir boleh mengqoshor shalat selama dia berada di perjalanan. Perlu diketahui, untuk permasalahan yang satu ini sebenarnya syari’at mendiamkannya. Oleh karena itu, dalam masalah ini terdapat perselisihan pendapat di antara para ulama. Ada pula pendapat lainnya sebagaimana yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yaitu musafir boleh mengqoshor shalat terus menerus selama dia berniat untuk tidak menetap, walaupun itu lebih dari 4, 15 atau 20 hari. Adapun untuk orang yang sudah menetap dan memiliki tempat tinggal permanen (seperti seorang pelajar yang merantau ke negeri orang dan menetap beberapa tahun di sana), maka kondisi semacam ini sudah disebut mukim dan tidaklah disebut musafir
3.Apakah Bersafar Mesti Menjamak Shalat?
Perlu diketahui bahwa musafir itu ada dua macam.
•musafir saa-ir yaitu yang berada dalam perjalanan
• musafir naazil yaitu musafir yang sudah sampai ke negeri yang ia tuju atau sedang singgah di suatu tempat di tengah-tengah safar selama beberapa lama.
Menjama’ shalat yaitu menjamak shalat Zhuhur dan Ashar atau Maghrib dan Isya’ boleh dilakukan oleh musafir saa-ir maupun musafir naazil. Namun yang paling afdhol (paling utama) untuk musafir naazil adalah tidak menjamak shalat. Musafir naazil diperbolehkan untuk menjamak shalat jika memang dia merasa kesulitan mengerjakan shalat di masing-masing waktu atau dia memang butuh istirahat sehingga harus menjamak. Adapun untuk musafir saa-ir, yang paling afdhol baginya adalah menjamak shalat, boleh dengan jamak taqdim (menggabung dua shalat di waktu awal) atau jamak takhir (menggabung dua shalat di waktu akhir), terserah mana yang paling mudah baginya
4.Tetap Shalat Berjama’ah Ketika Bersafar
5.Bermakmum di Belakang Imam Mukim
6.Shalat Ketika Bersafar di Atas Kendaraan
Untuk melaksanakan shalat sunnah, boleh dilakukan di atas kendaraan dan sangat baik jika awalnya menghadap kiblat walaupun setelah itu arahnya berubah[48]. Namun untuk melaksanakan shalat fardhu, hendaknya turun dari kendaraan.
Bisa Sholat fardhu tetap di atas kendaraan dengan syarat :
•Khawatir akan keluar waktu shalat sebelum sampai di tempat tujuan. Namun jika bisa turun dari kendaraan sebelum keluar waktu shalat, maka lebih baik menunggu. Kemudian jika sudah turun, dia langsung mengerjakan shalat fardhu
•Jika tidak mampu turun dari kendaraan untuk melaksanakan shalat. Namun jika mampu turun dari kendaraan untuk melaksanakan shalat fardhu, maka wajib melaksanakan shalat fardhu dengan kondisi turun dari kendaraan
Semoga Allah memberikan keselamatan dan keberkahan kita semua selama dalam perjalanan mudik
Malam Kemuliaan (Lailatul Qadr)
Para sahabat Nabi Muhmmad saw pernah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah sungguh Mulia orang-orang yang terdahulu, yaitu umat dan para Nabi yang terdahulu mereka diberi usia yang panjang sehingga mereka dapat beramal sholeh lebih banyak dari kita, sedangkan usia kita yang pendek-pendek” Rasulullah menjawab “ Sesungguhnya merekalah (Umat Nabi terdahulu ) yang cemburu dengan keadaan kita saat ini yaitu kita memang diberi umur yang pendek tetapi Allah dengan Rahman Rahim-Nya memberikan kita kemuliaan dengan Malam Lailatul Qadr yaitu malam yang lebih baik dari 1000 bulan (83 tahun), karena jika kita melakukan ibadah pada malam itu maka Allah menghitungnya seperti kita beribadah lebih dari 1000 bulan.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Lailatul Qadr. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadr itu? Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al Qadr: 1-5)
“Carilah Lailatul Qadr di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (Dikeluarkan oleh Al Bukhari [2020] dan Muslim [1169])
Sebentar lagi kita akan memasuki 10 hari terakhir di bulan ramadhan dimana 10 hari tersebut salah satunya adalah malam lailatul qadr (malam yang lebih baik dari 1000 bulan), maka alangkah ruginya kalau kita tidak mendapatkan kemuliaan malam tersebut. Secara jelas Rasulullah tidak menjelaskan pada malam keberapa Lailatull qadr itu akan turun diantara hikmah tidak di beri tahunya kapan malam lailatul qadr itu akan turun adalah kita hendaknya pada malam 10 terakhir ramadhan itu beribadah dengan maksimal kepada Allah untuk mendapatkan ampunan dan Ridho-Nya , karena bisa jadi ini adalah ramadhan terakhir kita, maka hendaknya kita beribadah dengan maksimal pada malam itu.
Dan mustahab (sunah) bagi seorang muslim untuk memperbanyak doa pada malam tersebut, karena doa pada malam itu akan Allah kabulkan. Hendaknya dia berdoa dengan apa yang telah warid dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya dia bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
“Wahai Rasulullah, jika kami mendapatkan malam tersebut, dengan doa apa kami meminta?”
Maka Rasulullah mengatakan, “Ucapkanlah:
“Allahumma innaka afuwun tuhibbul afwa fa’fuanna” Ya Allah yang maha Pengampun dan suka memberi ampun , maka ampunilah aku”
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Lailatul Qadr. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadr itu? Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al Qadr: 1-5)
“Carilah Lailatul Qadr di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (Dikeluarkan oleh Al Bukhari [2020] dan Muslim [1169])
Sebentar lagi kita akan memasuki 10 hari terakhir di bulan ramadhan dimana 10 hari tersebut salah satunya adalah malam lailatul qadr (malam yang lebih baik dari 1000 bulan), maka alangkah ruginya kalau kita tidak mendapatkan kemuliaan malam tersebut. Secara jelas Rasulullah tidak menjelaskan pada malam keberapa Lailatull qadr itu akan turun diantara hikmah tidak di beri tahunya kapan malam lailatul qadr itu akan turun adalah kita hendaknya pada malam 10 terakhir ramadhan itu beribadah dengan maksimal kepada Allah untuk mendapatkan ampunan dan Ridho-Nya , karena bisa jadi ini adalah ramadhan terakhir kita, maka hendaknya kita beribadah dengan maksimal pada malam itu.
Dan mustahab (sunah) bagi seorang muslim untuk memperbanyak doa pada malam tersebut, karena doa pada malam itu akan Allah kabulkan. Hendaknya dia berdoa dengan apa yang telah warid dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya dia bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
“Wahai Rasulullah, jika kami mendapatkan malam tersebut, dengan doa apa kami meminta?”
Maka Rasulullah mengatakan, “Ucapkanlah:
“Allahumma innaka afuwun tuhibbul afwa fa’fuanna” Ya Allah yang maha Pengampun dan suka memberi ampun , maka ampunilah aku”
Al-Qur'an sebagai Petunjuk
Al-Qur’an sebagai Petunjuk
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan , bulan yg di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yg hak dan yg bathil)…” (QS ; Al-Baqarah : 185)
Lebaran sebentar tinggal menghitung hari, beberapa orang terlihat sibuk untuk memeprsiapkan kehadiran hari raya Iedul Fitri tersebut, termasuk diantaranya yg mempersiapkan diri untuk mudik ke kampung halaman. Diantara yg dipersiapkan untuk mudik agar tidak tersesat menuju kampung halaman adalah peta (denah penunjuk jalan) yg disana berisi tentang jalan utama dan alternative jalan serta tempat-tempat kebutuhan selama dalam perjalanan, dimana ada pompa bensin, masjid, rumah makan dan lain sebagainya. Maka agar sampai ke tempat tujuan dengan benar tidak tersesat pemudik harus benar-benar mengikuti petunjuk yg ada di peta tersebut, jika tidak maka tersesatlah pemudik tersebut.
Manusia hidup di duniapun membutuhkan petunjuk, agar dapat sampai ke tempat tujuan (kampung akhirat dengan selamat) dan petunjuk itu yang membuat adalah yang menciptakan manusia itu sendri yaitu Allah swt, karena hanya Allah-lah mengetahui kelemahan dan kekurangan dari manusia sehingga Allah swt menurunkan Al-Qur’an ke dunia ini untuk menjadi petunjuk manusia agar selamat sampai ke kampung akhirat.
Didalam Al-Qur’an terdapat petunjuk bagaimana manusia dapat menjalani hidup ini dan terdapat pembeda antara yg benar dan yang salah (hak dan bathil) agar tidak tersesat manusia ada tiga sikap kita terhadap Al-Qur’an yg harus kita lakukan :
1. Membaca Al-Qur’an , membaca Al-Qur’an berbeda dengan membaca buku, kitab, koran dan lain sebagainya karena membaca Al-Qur’an bernilai pahala :
“ Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, dia akan memperoleh satu kebaikan. dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tapi alif itu satu huruf lam itu satu huruf dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud)
2. Memahami makna yang terkadung di dalam Al-Qur’an, karena didalamnya terkandung banyak makna maka diperlukan bantuan kita memahami Al-Qur’an dengan baik, misalnya dengan membaca Tafsir dari Al’quran, mengikuti kajian-kajian Al-Qur’an dll.
3. Mengamalkan apa yang ada di dalam Al-Qur’an, karena percuma saja ketika Al-qur’an cuma di baca dan dipahami tetapi tdk di amalkan, maka yang akan selamat menggunakan Al-Qur’an sebagai petunjuk adalah yang mengamalkan Al-Qur’an tersebut.
wallahu a’lam bishawab
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan , bulan yg di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yg hak dan yg bathil)…” (QS ; Al-Baqarah : 185)
Lebaran sebentar tinggal menghitung hari, beberapa orang terlihat sibuk untuk memeprsiapkan kehadiran hari raya Iedul Fitri tersebut, termasuk diantaranya yg mempersiapkan diri untuk mudik ke kampung halaman. Diantara yg dipersiapkan untuk mudik agar tidak tersesat menuju kampung halaman adalah peta (denah penunjuk jalan) yg disana berisi tentang jalan utama dan alternative jalan serta tempat-tempat kebutuhan selama dalam perjalanan, dimana ada pompa bensin, masjid, rumah makan dan lain sebagainya. Maka agar sampai ke tempat tujuan dengan benar tidak tersesat pemudik harus benar-benar mengikuti petunjuk yg ada di peta tersebut, jika tidak maka tersesatlah pemudik tersebut.
Manusia hidup di duniapun membutuhkan petunjuk, agar dapat sampai ke tempat tujuan (kampung akhirat dengan selamat) dan petunjuk itu yang membuat adalah yang menciptakan manusia itu sendri yaitu Allah swt, karena hanya Allah-lah mengetahui kelemahan dan kekurangan dari manusia sehingga Allah swt menurunkan Al-Qur’an ke dunia ini untuk menjadi petunjuk manusia agar selamat sampai ke kampung akhirat.
Didalam Al-Qur’an terdapat petunjuk bagaimana manusia dapat menjalani hidup ini dan terdapat pembeda antara yg benar dan yang salah (hak dan bathil) agar tidak tersesat manusia ada tiga sikap kita terhadap Al-Qur’an yg harus kita lakukan :
1. Membaca Al-Qur’an , membaca Al-Qur’an berbeda dengan membaca buku, kitab, koran dan lain sebagainya karena membaca Al-Qur’an bernilai pahala :
“ Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, dia akan memperoleh satu kebaikan. dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tapi alif itu satu huruf lam itu satu huruf dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud)
2. Memahami makna yang terkadung di dalam Al-Qur’an, karena didalamnya terkandung banyak makna maka diperlukan bantuan kita memahami Al-Qur’an dengan baik, misalnya dengan membaca Tafsir dari Al’quran, mengikuti kajian-kajian Al-Qur’an dll.
3. Mengamalkan apa yang ada di dalam Al-Qur’an, karena percuma saja ketika Al-qur’an cuma di baca dan dipahami tetapi tdk di amalkan, maka yang akan selamat menggunakan Al-Qur’an sebagai petunjuk adalah yang mengamalkan Al-Qur’an tersebut.
wallahu a’lam bishawab
Tasbih, Tahmid, Takbir
Para sahabat Rasulullah selalu saja merasa iri dalam melaksanakan kebaikan, sehingga ketika melihat sahabat yang lain melakukan melakukan kebaikan dirinya pun ingin melakukan kebaikan tersebut.
Ada satu kebaikan yg hanya di miliki oleh sahabat yang mempunyai kelebihan harta, yaitu bersedekah , hal inilah yang menjadi kegelisahan sahabat Rasulullah yang tidak memilki kelebihan harta, sehingga suatu saat bertemu dengan Rasulullah, mengeluhkan hal tersebut :
"Orang-orang yang kaya raya telah berhasil menggapai kedudukan yang tinggi dan kenikmatan yang kekal abadi." Mendengar keluhan sahabatnya itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Mengapa demikian?" Para sahabat menjawab: "Mereka (orang-orang kaya) menunaikan sholat, sebagaimana kita juga sholat, mereka berpuasa sebagaimana kita berpuasa, dan mereka bersedekah, sedangkan kita tidak mampu untuk bersedekah, mereka memerdekakan budak, sedangkan kami tidak mampu melakukannya." Menanggapi keluha sahabatnya ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidakkah kalian mau aku ajari suatu amalan yang dengannya kalian mampu menyusul orang-orang yang mendahului kalian, mendahului orang-orang yang datang setelah kalian, dan tidak akan ada orang yang melebih keutamaan kalian, selain orang yang turut mengamalkan amalan kalian?" Spontan seluruh sahabat itu menjawab tawaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan berkata: "Tentu kami semua mau ya Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Betasbih, bertakbir, bertahmidlah setiap kali usai mendirikan sholat sebanyak 33 kali. Tak selang berapa lama, orang-orang fakir-miskin itu kembali menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan melapor kepada beliau: "Saudara-saudara kita yang kaya raya mengetahui apa yang kami amalkan, lalu merekapun turut mengamalkannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada mereka: "Itu adalah kemurahan dari Allah yang dikaruniakan kepada orang-orang yg Ia kehendaki (HR. Muttafaqun 'alaih)
Ada satu kebaikan yg hanya di miliki oleh sahabat yang mempunyai kelebihan harta, yaitu bersedekah , hal inilah yang menjadi kegelisahan sahabat Rasulullah yang tidak memilki kelebihan harta, sehingga suatu saat bertemu dengan Rasulullah, mengeluhkan hal tersebut :
"Orang-orang yang kaya raya telah berhasil menggapai kedudukan yang tinggi dan kenikmatan yang kekal abadi." Mendengar keluhan sahabatnya itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Mengapa demikian?" Para sahabat menjawab: "Mereka (orang-orang kaya) menunaikan sholat, sebagaimana kita juga sholat, mereka berpuasa sebagaimana kita berpuasa, dan mereka bersedekah, sedangkan kita tidak mampu untuk bersedekah, mereka memerdekakan budak, sedangkan kami tidak mampu melakukannya." Menanggapi keluha sahabatnya ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidakkah kalian mau aku ajari suatu amalan yang dengannya kalian mampu menyusul orang-orang yang mendahului kalian, mendahului orang-orang yang datang setelah kalian, dan tidak akan ada orang yang melebih keutamaan kalian, selain orang yang turut mengamalkan amalan kalian?" Spontan seluruh sahabat itu menjawab tawaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan berkata: "Tentu kami semua mau ya Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Betasbih, bertakbir, bertahmidlah setiap kali usai mendirikan sholat sebanyak 33 kali. Tak selang berapa lama, orang-orang fakir-miskin itu kembali menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan melapor kepada beliau: "Saudara-saudara kita yang kaya raya mengetahui apa yang kami amalkan, lalu merekapun turut mengamalkannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada mereka: "Itu adalah kemurahan dari Allah yang dikaruniakan kepada orang-orang yg Ia kehendaki (HR. Muttafaqun 'alaih)
3 tipe umat Islam dalam menyambut ramadhan
Marhaban Yaa Ramadhan
Ramadhan tinggal menghitung jam, saat Bulan Ramadhan tiba sudahkan kita mempunyai rencana untuk mengisinya dengan beribadah kepada Allah swt. Jangan sampai Ramadhan tiba ternyata kesibukan akhirnya kita tidak dapat mengisi Ramadhan dengan ibadah yang maksimal. Karena rugilah manusia ketika ramadhan tiba hingga usai ramadhan tidak mendapatkan ampunan Allah swt.
''Barangsiapa yang berpuasa dengan keimanan dan dalam rangka mencari pahala di sisi Allah, maka dosanya yang telah lalu diampuni.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Paling tidak sikap Umat Islam menghadapi bulan puasa ini ada tiga golongan :
1.Orang yang tidak menghiraukan datangnya Bulan Ramadhan.
Ketika bulan Ramadhan tiba orang tersebut tidak menyambut seruan Allah swt, yaitu untuk melakukan puasa. Kita seringkali melihat orang yang kita kenal muslim di siang hari merokok , makan dsb yang menandakan bahwa orang tersebut sedang tidak berpuasa. maka orang Islam yang seperti ini berarti tidak beriman kepada Allah swt.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqarah : 183)
2.Orang yang berpuasa tapi juga masih melakukan maksiat kepada Allah swt :
Orang seperti ini memang secara fisiknya berpuasa yaitu tidak makan dan tidak minum serta tidak melakukan hubungan suami istri disiang hari, tetapi orang tersebut juga masih bermaksiat kepada Allah, jika bekerja masih melakukan korupsi, dan jika berkata menyakiti hati orang lain , menggunjing dsb. Orang seperti ini sangat di sayangkan karena sudah merasakan lapar dan dahaga tapi pahala puasanya ditukar dengan perilaku maksiat kepada Allah tersebut.
Orang Berpuasa tp tidak melakukan sholat fardhu. dll.
“Berapa banyak orang yang berpuasa, hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, dan berapa banyak orang yang mendirikan ibadah di malam hari, tapi hanya mendapatkan begadang saja." (HR. Ahmad)
3.Orang yang Berpuasa dengan meninggalkan maksiat kepada Allah swt.
Orang yang berpuasa seperti ini kelak akan mendapatkan kebahagian dari Allah swt .
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.’” (HR. Muslim no. 1151)
Ramadhan tinggal menghitung jam, saat Bulan Ramadhan tiba sudahkan kita mempunyai rencana untuk mengisinya dengan beribadah kepada Allah swt. Jangan sampai Ramadhan tiba ternyata kesibukan akhirnya kita tidak dapat mengisi Ramadhan dengan ibadah yang maksimal. Karena rugilah manusia ketika ramadhan tiba hingga usai ramadhan tidak mendapatkan ampunan Allah swt.
''Barangsiapa yang berpuasa dengan keimanan dan dalam rangka mencari pahala di sisi Allah, maka dosanya yang telah lalu diampuni.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Paling tidak sikap Umat Islam menghadapi bulan puasa ini ada tiga golongan :
1.Orang yang tidak menghiraukan datangnya Bulan Ramadhan.
Ketika bulan Ramadhan tiba orang tersebut tidak menyambut seruan Allah swt, yaitu untuk melakukan puasa. Kita seringkali melihat orang yang kita kenal muslim di siang hari merokok , makan dsb yang menandakan bahwa orang tersebut sedang tidak berpuasa. maka orang Islam yang seperti ini berarti tidak beriman kepada Allah swt.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqarah : 183)
2.Orang yang berpuasa tapi juga masih melakukan maksiat kepada Allah swt :
Orang seperti ini memang secara fisiknya berpuasa yaitu tidak makan dan tidak minum serta tidak melakukan hubungan suami istri disiang hari, tetapi orang tersebut juga masih bermaksiat kepada Allah, jika bekerja masih melakukan korupsi, dan jika berkata menyakiti hati orang lain , menggunjing dsb. Orang seperti ini sangat di sayangkan karena sudah merasakan lapar dan dahaga tapi pahala puasanya ditukar dengan perilaku maksiat kepada Allah tersebut.
Orang Berpuasa tp tidak melakukan sholat fardhu. dll.
“Berapa banyak orang yang berpuasa, hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, dan berapa banyak orang yang mendirikan ibadah di malam hari, tapi hanya mendapatkan begadang saja." (HR. Ahmad)
3.Orang yang Berpuasa dengan meninggalkan maksiat kepada Allah swt.
Orang yang berpuasa seperti ini kelak akan mendapatkan kebahagian dari Allah swt .
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.’” (HR. Muslim no. 1151)
Puisi Rendra yg paling berkesan bagiku
Renungan Indah
Oleh :
W.S. Rendra
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya : mengapa Dia menitipkan padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku
Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua
"derita" adalah hukum bagiku
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh
dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja".....
Oleh :
W.S. Rendra
Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya : mengapa Dia menitipkan padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku
Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua
"derita" adalah hukum bagiku
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika :
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh
dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja".....
Khutbah Rasulullah menyambut Ramadhan
Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah.
Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiyam dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin. Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-pungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-'Alamin.
Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.
(Sahabat-sahabat bertanya:" Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan:)
Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.
Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.
Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan , Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.
Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul Mukminin k.w. berkata,:Aku berdiri dan berkata,"Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?" Jawab Nabi:Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".
Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiyam dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin. Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-pungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-'Alamin.
Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.
(Sahabat-sahabat bertanya:" Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan:)
Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.
Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.
Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan , Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.
Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul Mukminin k.w. berkata,:Aku berdiri dan berkata,"Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?" Jawab Nabi:Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".
Hidayah itu milik Allah
Al-Musayyab radhiyallahu’anhu menuturkan,
“Di saat kematian akan menghampiri Abu Thalib maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun datang untuk menemuinya dan ternyata di sisinya telah ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah bin al-Mughirah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata; ‘Wahai pamanku, ucapkanlah la ilaha illallah, sebuah kalimat yang akan aku gunakan untuk bersaksi untukmu di sisi Allah’. Maka Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah mengatakan; ‘Wahai Abu Thalib, apakah kamu benci kepada agama Abdul Muthallib -bapakmu-?’. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terus menawarkan dan mengulangi ajakannya itu, sampai akhirnya Abu Thalib mengucapkan perkataan terakhirnya kepada mereka bahwa dia tetap berada di atas agama Abdul Muthallib. Dia enggan untuk mengucapkan la ilaha illallah…” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya engkau tidak akan bisa memberikan hidayah (taufik) kepada orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah lah yang memberikan petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui siapakah orang yang ditakdirkan mendapatkan hidayah.” (QS. al-Qashash: 56)
Maka Allah swt memberikan kita tuntunan agar kita selalu berdo’a agar hidayah itu selalu menyertai kita dengan cara kita selalu membaca al-fatihah di tiap rakaat sholat kita baik fardhu ataupun yang sunnah, karena di dalam Alfatihah terdapat permohonan kita kepada Allah swt : “‘Ihdinas shirathal mustaqim’. Tunjukilah kami jalan yang lurus (Engkau ridhoi)
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “…Seandainya bukan karena besarnya kebutuhan dirinya untuk mendapatkan hidayah di waktu malam maupun siang niscaya Allah ta’ala tidak akan membimbingnya untuk melakukan hal itu -meminta hidayah setiap kali sholat-. Sebab seorang hamba itu sesungguhnya di setiap saat dan keadaan senantiasa memerlukan pertolongan dari Allah untuk bisa tegar mengikuti hidayah dan berpijak dengan kokoh padanya, agar terus mendapatkan pencerahan, peningkatan ilmu, dan bisa terus menerus berada di atasnya. Karena setiap hamba tidaklah menguasai kemanfaatan maupun kemudharatan bagi dirinya sendiri kecuali sebatas yang Allah kehendaki. Oleh sebab itulah maka Allah ta’ala membimbingnya untuk senantiasa meminta hidayah itu di setiap saat agar Allah mencurahkan kepadanya pertolongan, keteguhan dan tafik dari-Nya.” (Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [1/39])
wallahua’lam bishawab
“Di saat kematian akan menghampiri Abu Thalib maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun datang untuk menemuinya dan ternyata di sisinya telah ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah bin al-Mughirah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata; ‘Wahai pamanku, ucapkanlah la ilaha illallah, sebuah kalimat yang akan aku gunakan untuk bersaksi untukmu di sisi Allah’. Maka Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah mengatakan; ‘Wahai Abu Thalib, apakah kamu benci kepada agama Abdul Muthallib -bapakmu-?’. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terus menawarkan dan mengulangi ajakannya itu, sampai akhirnya Abu Thalib mengucapkan perkataan terakhirnya kepada mereka bahwa dia tetap berada di atas agama Abdul Muthallib. Dia enggan untuk mengucapkan la ilaha illallah…” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya engkau tidak akan bisa memberikan hidayah (taufik) kepada orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah lah yang memberikan petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui siapakah orang yang ditakdirkan mendapatkan hidayah.” (QS. al-Qashash: 56)
Maka Allah swt memberikan kita tuntunan agar kita selalu berdo’a agar hidayah itu selalu menyertai kita dengan cara kita selalu membaca al-fatihah di tiap rakaat sholat kita baik fardhu ataupun yang sunnah, karena di dalam Alfatihah terdapat permohonan kita kepada Allah swt : “‘Ihdinas shirathal mustaqim’. Tunjukilah kami jalan yang lurus (Engkau ridhoi)
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “…Seandainya bukan karena besarnya kebutuhan dirinya untuk mendapatkan hidayah di waktu malam maupun siang niscaya Allah ta’ala tidak akan membimbingnya untuk melakukan hal itu -meminta hidayah setiap kali sholat-. Sebab seorang hamba itu sesungguhnya di setiap saat dan keadaan senantiasa memerlukan pertolongan dari Allah untuk bisa tegar mengikuti hidayah dan berpijak dengan kokoh padanya, agar terus mendapatkan pencerahan, peningkatan ilmu, dan bisa terus menerus berada di atasnya. Karena setiap hamba tidaklah menguasai kemanfaatan maupun kemudharatan bagi dirinya sendiri kecuali sebatas yang Allah kehendaki. Oleh sebab itulah maka Allah ta’ala membimbingnya untuk senantiasa meminta hidayah itu di setiap saat agar Allah mencurahkan kepadanya pertolongan, keteguhan dan tafik dari-Nya.” (Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [1/39])
wallahua’lam bishawab
Ibroh Isra Mi'raj
IBROH ISRO MI'ROJ
1.Penjelasan tentang Rasul dan Mukjizat
Bahwa perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kenaikan Rasulullah ke langit tertinggi Sidratul Muntaha adalah benar Mukjizat yang di berikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw, dan hal ini juga menjadi ciri kenabian, karena nabi-nabi sebelumnya juga diberikan mukjizat-mukjizat untuk bukti kenabian.
2.Kedudukan Mukjizat Isra’ dan Mi’roj diantara peristiwa-peristiwa yang telah dialami oleh Rasulullah pada waktu itu.
Sebelum Rasulullah Isro’ dan Mi’roj Rasul mengalami kejadian yang mengguncang jiwa Beliau, yaitu meninggalnya Istri Beliau Khadijah dan paman Beliau Abu Thalib. Serta pengusiran dan pelemparan kotoran kepada Nabi di saat melukan hijrah ke Thaif. Kemudian datanglah undangan dari Allah untuk melakukan Isro dan Mi’roj sebagai penghormatan dari Allah dan penyegaran semangat dan ketabahannya. Bahwa sebenarnya yang menjadi pelindung dan penolong yang sebenarnya hanyalah Allah swt.
3.Makna yang terkandung dalam perjalanan Isro’ ke Baitul Maqdis
Berlangsungnya perjalanan Isro ke Baitul Maqdis dan Mi’raj ke langit ketujuh dalam rentang waktu yang hamper bersamaan, menunjukkan betapa tinggi dan mulia kedudukan Baitul Maqdis di sisi Allah swt.
4.Pilihan Rasulullah ketika ditawari 2 minuman susu dan khamr, ternyata Rasulullah memilih susu mengisyaratkan bahwa Islam agama yang fitrah. Yakni agama yang aqidah dan seluruh hukumnya sesuai dengan tuntunan fitrah manusia.
5.Jumhur Ulama, baik salaf maupun khalaf, telah bersepakat bahwa Isro dan Mi’roj dilakukan dengan jasad dan Ruh Nabi saw.
(Diresumekan dari Buku Siroh Nabawiyah DR M. Said Ramadhan Al-Buthy)
1.Penjelasan tentang Rasul dan Mukjizat
Bahwa perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kenaikan Rasulullah ke langit tertinggi Sidratul Muntaha adalah benar Mukjizat yang di berikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw, dan hal ini juga menjadi ciri kenabian, karena nabi-nabi sebelumnya juga diberikan mukjizat-mukjizat untuk bukti kenabian.
2.Kedudukan Mukjizat Isra’ dan Mi’roj diantara peristiwa-peristiwa yang telah dialami oleh Rasulullah pada waktu itu.
Sebelum Rasulullah Isro’ dan Mi’roj Rasul mengalami kejadian yang mengguncang jiwa Beliau, yaitu meninggalnya Istri Beliau Khadijah dan paman Beliau Abu Thalib. Serta pengusiran dan pelemparan kotoran kepada Nabi di saat melukan hijrah ke Thaif. Kemudian datanglah undangan dari Allah untuk melakukan Isro dan Mi’roj sebagai penghormatan dari Allah dan penyegaran semangat dan ketabahannya. Bahwa sebenarnya yang menjadi pelindung dan penolong yang sebenarnya hanyalah Allah swt.
3.Makna yang terkandung dalam perjalanan Isro’ ke Baitul Maqdis
Berlangsungnya perjalanan Isro ke Baitul Maqdis dan Mi’raj ke langit ketujuh dalam rentang waktu yang hamper bersamaan, menunjukkan betapa tinggi dan mulia kedudukan Baitul Maqdis di sisi Allah swt.
4.Pilihan Rasulullah ketika ditawari 2 minuman susu dan khamr, ternyata Rasulullah memilih susu mengisyaratkan bahwa Islam agama yang fitrah. Yakni agama yang aqidah dan seluruh hukumnya sesuai dengan tuntunan fitrah manusia.
5.Jumhur Ulama, baik salaf maupun khalaf, telah bersepakat bahwa Isro dan Mi’roj dilakukan dengan jasad dan Ruh Nabi saw.
(Diresumekan dari Buku Siroh Nabawiyah DR M. Said Ramadhan Al-Buthy)
Keikhlasan Khalid bin Walid
Siapa yg tidak kenal Khalid bin Walid. Beliau adalah panglima perang di zaman Rasulullah dan Abu Bakar Ash-shiddiq. Bahkan sebelum Beliau menjadi seorang Muslim telah terbukti dengan siasat perang-nya pada perang Uhud yg meninggalkan ghanimah perang di lembah Uhud tetapi untuk siasat memukul pasukan muslim yg meninggalkan bukit Uhud untuk mengambil Ghanimah (harta ramapasan perang) di lembah Uhud dengan menempati bukit yg ditinggalkan pasukan Muslim saat itu yang mengakibatkan pasukan Muslim mengalami kekalahan. Tetapi ketika beliau menjadi seorang Muslim Beliau menjadi pembela agama Allah , Panglima Perang yang tidak terkalahkan dalam peperangan yang Beliau pimpin.
Pelajaran paling berharga dari seorang Khalid bin Walid adalah ketika Umar bin Khatab yang saat itu menjadi Khalifah Umat Islam, mengganti jabatan Panglima Perang yang di pegang Khalid bin Walid saat itu dan di serahkan kepada Abu Ubaidah. Umar mengganti justru saat itu Khalid bin Walid dalam puncak kejayaan sebagai panglima perang, hingga para sahabat jika perang dipimpin oleh Khalid bin Walid pasti berucap “kita pasti akan memperoleh kemenangan” Sikap inilah yang dirisaukan oleh Umar bin Khatab saat itu bahwa seolah-olah kemenangan itu adalah karena pemimpin perang nya Khalid bin Walid. Padahal semua itu adalah karena Allah yang memang memberikan kemenangan kepada kaum muslimin. Maka atas dasar tersebut Umar bin Khattab mengganti Khalid bin Walid dengan Abu Ubaidah.
Yang menjadi pelajaran bagi kita semua adalah sikap dari Khalid bin Walid ketika mengetahui dirinya diganti sebagai panglima Perang . Yaitu Beliau tetap menjunjung Panji Islam dalam peperangan yang beliau ikuti walau saat itu menjadi prajurit biasa. Beliau tetap bertarung seperti singa yang sedang kelaparan. Dan hal ini sempat ditanyakan oleh para sahabat “ Wahai Khalid bin Walid engkau tadi aku lihat berperang seperti singa yang kelaparan padahal Engkau bukan lagi menjadi seorang Panglima Perang “ Khalid bin Walid pun menjawab “ Aku berperang bukan karena Umar tapi karena kejayaan Islam.”
Jawaban inilah yang menjadi pelajaran kita semua apapun posisi, jabatan, kedudukan dll hendaklah Ikhlas karena Allah menjadi tujuan kita dalam beraktifitas maka kita tidak akan khawatir dengan apa yang ada didunia ini, kehilangan jabatan ataupun yang lain.
Wallahu a’lam bishawab
Pelajaran paling berharga dari seorang Khalid bin Walid adalah ketika Umar bin Khatab yang saat itu menjadi Khalifah Umat Islam, mengganti jabatan Panglima Perang yang di pegang Khalid bin Walid saat itu dan di serahkan kepada Abu Ubaidah. Umar mengganti justru saat itu Khalid bin Walid dalam puncak kejayaan sebagai panglima perang, hingga para sahabat jika perang dipimpin oleh Khalid bin Walid pasti berucap “kita pasti akan memperoleh kemenangan” Sikap inilah yang dirisaukan oleh Umar bin Khatab saat itu bahwa seolah-olah kemenangan itu adalah karena pemimpin perang nya Khalid bin Walid. Padahal semua itu adalah karena Allah yang memang memberikan kemenangan kepada kaum muslimin. Maka atas dasar tersebut Umar bin Khattab mengganti Khalid bin Walid dengan Abu Ubaidah.
Yang menjadi pelajaran bagi kita semua adalah sikap dari Khalid bin Walid ketika mengetahui dirinya diganti sebagai panglima Perang . Yaitu Beliau tetap menjunjung Panji Islam dalam peperangan yang beliau ikuti walau saat itu menjadi prajurit biasa. Beliau tetap bertarung seperti singa yang sedang kelaparan. Dan hal ini sempat ditanyakan oleh para sahabat “ Wahai Khalid bin Walid engkau tadi aku lihat berperang seperti singa yang kelaparan padahal Engkau bukan lagi menjadi seorang Panglima Perang “ Khalid bin Walid pun menjawab “ Aku berperang bukan karena Umar tapi karena kejayaan Islam.”
Jawaban inilah yang menjadi pelajaran kita semua apapun posisi, jabatan, kedudukan dll hendaklah Ikhlas karena Allah menjadi tujuan kita dalam beraktifitas maka kita tidak akan khawatir dengan apa yang ada didunia ini, kehilangan jabatan ataupun yang lain.
Wallahu a’lam bishawab
Jangan Bersedih
Jangan bersedih, karena kesedihan itu akan membuat harta yang tersimpan dilemari-lemari anda yg indah, di istana-istana anda yang megah, dan di dalam kebun-kebun anda yg hijau itu hanya akan menambah kecemasan anda dan kesedihan anda saja.
Jangan bersedih, karena kesedihan itu akan membuat obat yang di berikan dokter, dijual di apotik, dan diagnose seorang didokter tidak akan pernah membahagiakan diri anda. Apalagi bila anda masih menanamkan kesedihan dalam hati, menggantungkan kesedihan di dalam kedua kelopak mata, membiarkan diri anda untuk dimasuki kesedihan itu , dan menyusupkannya di bawah kulit, maka semua itu hanya sia-sia.
Jangan bersedih, karena Allah telah menciptakan bumi dengan segala isinya, telah menumbuhkan taman-taman yang memberikan pemandangan indah, kebun-kebun yang berisi tumbuh-tumbuhan yang indah,rimbun dan taman-taman dengan tumbuh-tumbuhan yang indah untukmu,kurma-kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, bintang-bintang yang bercahaya, hutan belantara, dan sungai-sungai. Namun anda bersedih!!!
Jangan bersedih, karena anda masih dapat minum air jernih, menghirup udara yang segar, berjalan diatas kedua kaki , dan anda juga masih dapat tidur malam dengan nyenyak.
Jangan bersedih, Karen anda masih mempunyai do’a, anda boleh bersimpuh di depan pintu-pintu Allah, dan anda dapat memperolah ketenangan di depan pintu-pintu Sang Raja Diraja.Anda masih memiliki waktu sepertiga akhir malam dan masih memiliki waktu untuk bersujud.
La Tahzan InnaAllaha ma ana, Jangan bersedih sesunggungnya Allah bersama saya.
(Dikutip dari buku : La Tahzan hal 85)
Jangan bersedih, karena kesedihan itu akan membuat obat yang di berikan dokter, dijual di apotik, dan diagnose seorang didokter tidak akan pernah membahagiakan diri anda. Apalagi bila anda masih menanamkan kesedihan dalam hati, menggantungkan kesedihan di dalam kedua kelopak mata, membiarkan diri anda untuk dimasuki kesedihan itu , dan menyusupkannya di bawah kulit, maka semua itu hanya sia-sia.
Jangan bersedih, karena Allah telah menciptakan bumi dengan segala isinya, telah menumbuhkan taman-taman yang memberikan pemandangan indah, kebun-kebun yang berisi tumbuh-tumbuhan yang indah,rimbun dan taman-taman dengan tumbuh-tumbuhan yang indah untukmu,kurma-kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, bintang-bintang yang bercahaya, hutan belantara, dan sungai-sungai. Namun anda bersedih!!!
Jangan bersedih, karena anda masih dapat minum air jernih, menghirup udara yang segar, berjalan diatas kedua kaki , dan anda juga masih dapat tidur malam dengan nyenyak.
Jangan bersedih, Karen anda masih mempunyai do’a, anda boleh bersimpuh di depan pintu-pintu Allah, dan anda dapat memperolah ketenangan di depan pintu-pintu Sang Raja Diraja.Anda masih memiliki waktu sepertiga akhir malam dan masih memiliki waktu untuk bersujud.
La Tahzan InnaAllaha ma ana, Jangan bersedih sesunggungnya Allah bersama saya.
(Dikutip dari buku : La Tahzan hal 85)
Itsar
Secara bahasa itsar berarti mementingkan orang lain lebih dari diri sendiri. Kisah paling terkenal tentang mementingkan orang lain dala siroh Nabi Muhammad saw adalah ketika terjadi perang yarmuk ketika tiga orang sahabat Rasulullah sedang sakaratul maut, salah satunya adalah putra paman Rasulullah yaitu Abu lahab yang bernama Ikrimah bin Abu Lahab yang saat itu mengalami sakaratul maut dan memohon untuk diberikan air , maka datanglah regu penolong dengan membawa sgelas air, tetapi ketika akan di minum oleh Ikrimah terdengar suara lenguhan sahabat yg lain yang sedang sakaratul maut juga untuk meminta air, maka saat itu Ikrimah mempersilahkan regu penolong untuk memberikan air yang akan diminumnya untuk diberikan dengan mengatakan “beri air minum ini kepada saudaraku yg lebih membutuhkan dari pada aku”, maka regu penolong inipun akhirnya menghampiri sahabat yang meminta air tersebut, sambil memberikan air minum tetapi ketika akan diminum terdengar suara seorang sahabat yang lain juga membutuhka air minum, maka sahabat tersebut mengatakan “ Beri air minum ini kepada saudaraku yang lebih membutuhkan dari pada aku.” maka air minum tersebut oleh regu penolong di berikan kepada sahabat yang meminta air tersebut, tetapi sampai di tempat sahabat yang meminta air , sahabat tersebut telah menghembuskan nafas yg terakhir, dan regu penolong kembali kepada sahabat yang pertama minta air, sahabat tersebut juga telah menghembuskan nafas yang terakhir, dan kembali regu penolong menghampiri Ikrimah , ternyata Ikrimah sudah menjadi Syuhada.
Ibroh dari kisah tersebut adalah bahwa ternyata dalam kondisi yang sangat menetukan antara hidup dan mati para sahabat Rasulullah tersebut masih menunjukkan sikap Itsar yaitu mendahulukan saudaranya dari pada diri sendiri semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua.
Ibroh dari kisah tersebut adalah bahwa ternyata dalam kondisi yang sangat menetukan antara hidup dan mati para sahabat Rasulullah tersebut masih menunjukkan sikap Itsar yaitu mendahulukan saudaranya dari pada diri sendiri semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua.
Khusyu'
Terlihat seseorang sedang melakukan sholat dengan terburu-buru, dan setelah selasai sholat orang tersebut menarik napas yang panjang, seolah-olah telah melakukan pekerjaan yang sangat berat. Yang jadi pertanyaan adalah apakah benar sholat itu berat, seolah-olah mengangkat beban yang sangat berat sehingga ingin sekali barang yang dia angkat itu cepat diletakkan agar tidak terbebani lagi.
“Minta pertolongan dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya ia (sholat) itu sungguh berat,kecuali bagi orang yang khusyu’. (QS . 2:45).
Ternyata Allah swt telah mengetahui bahwa manusia itu akan menganggap sholat itu berat, bagaimana tidak berat sedang enak nonton , sedang bekerja, rapat, memasak, olah raga dll ada panggilan sholat (adzan) yang mengingatkan kita akan datangnya waktu sholat dan kita diminta untuk menyambutnya dengan langsung melakukan sholat pasti orang yang lagi asyik dengan aktifitasnya itu merasa terganggu. Tapi hal ini tidak berlaku bagi orang yang khusyu’, karena dia akan mendatanginya dengan senang hati karena panggilan tersebut adalah akan mempertemukan orang tersebut dengan yaitu Allah Azza wajalla yang memberikan perlindung di saat kita butuh perlindungan yang akan memberikan pertolongan disaat kita minta tolong,yang memberikan kasih sayang tanpa minta balasan.
Apa itu khusyu’ itu secara bahasa berarti ketenangan / diam. Ia adalah kesan khusus yg terdapat di dalam benak terhadap obyek khusyu’, sehingga yang seseorang akan mengarahkan sepenuh hati kepadanya sambil mengabaikan yg lain.
Ilustrasi untuk memudahkan memahami khusyu’ adalah ada undangan untuk menghadiri pameran lukisan. Ternyata ada berbagai sikap orang yang datang ke pameran tersebut ,paling tidak ada 4 kelompok orang yang hadir ke pameran tersebut.
1.Ada yang hadir tanpa sedikitpun mengerti apapun tentang lukisan.
2.Ada yang hadir tidak mengerti tentang lukisan tapi dia berusaha untuk mengerti tentang lukisan dengan jalan belajar atau bertanya.
3.Ada yang mengerti tentang lukisan, tapi bersikap biasa saja.
4.Ada yang mengerti dan dia begitu menikmati lukisan tersebut sampai-sampai ramainya orang, senggolan di ruang pameran tidak dihiraukan , tidak menyadari apa yg terjadi di sekelilingnya karena saking asyiknya dengan lukisan tersebut . Orang tersebut larut dalam kenikmatan jamuan pameran lukisan.
Si pengundang tentu akan gembira karena yang di undang datang memenuhi undangannya. Tetapi, tentu pengundang akan akan lebih bergembira jika yg diundang itu balajar atau bertanya untuk memahami lukisan , apalagi yang diundang itu sudah memahami bahkan menikmati dan larut saat melihat lukisan tersebut, Dan yang paling penting adalah jangan samapai tidak menghadiri undangan tersebut apalagi tidak mengahdiri undangan tersebut karena berarti melecehkan si pengundang.
Ingatlah bahwa pengundang itu adalah Allah Ar-Rahman dan pameran lukisan itu adalah sholat.
Bagaimana untuk bisa khusyu’ :
Allah swt berfiman diayat selanjutnya :
(Yaitu) orang-orang yg menduga keras akan bertemu Tuhan mereka dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (QS.2:46)
Bahwa ketika seorang tersebut yakin akan kembali kepada Allah, maka dia tidak akan menyia-nyiakan waktu saat bertemu dengan Rabb-nya (saat sholat), maka tiada hal yang dapat mengganggu pikiran seseorang tersebut saat bertemu dengan Rabb-nya.
Dan proses ini harus dilakukan dengan sabar (lihat QS.2 :45) selalu berupaya untuk selalu bisa khusyu’ sekedar ilustrasi seperti ketika seseorang yang mencari gelombang radio. Boleh jadi pertama kali belum menemukan gelombang tersebut, namun dia harus sabar dan mencoba mencarinya sampai akhirinya menemukan saluran yang paling jernih untuk mendengarkan radio tersebut.
Semoga kita semua dapat meraih kekhuysu’an dalam sholat.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyu dalam sholat mereka.”(QS.23:1-2)
Nasehat untuk diri sendiri yang sedang mencari gelobang kekhusyu’an
“Minta pertolongan dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya ia (sholat) itu sungguh berat,kecuali bagi orang yang khusyu’. (QS . 2:45).
Ternyata Allah swt telah mengetahui bahwa manusia itu akan menganggap sholat itu berat, bagaimana tidak berat sedang enak nonton , sedang bekerja, rapat, memasak, olah raga dll ada panggilan sholat (adzan) yang mengingatkan kita akan datangnya waktu sholat dan kita diminta untuk menyambutnya dengan langsung melakukan sholat pasti orang yang lagi asyik dengan aktifitasnya itu merasa terganggu. Tapi hal ini tidak berlaku bagi orang yang khusyu’, karena dia akan mendatanginya dengan senang hati karena panggilan tersebut adalah akan mempertemukan orang tersebut dengan yaitu Allah Azza wajalla yang memberikan perlindung di saat kita butuh perlindungan yang akan memberikan pertolongan disaat kita minta tolong,yang memberikan kasih sayang tanpa minta balasan.
Apa itu khusyu’ itu secara bahasa berarti ketenangan / diam. Ia adalah kesan khusus yg terdapat di dalam benak terhadap obyek khusyu’, sehingga yang seseorang akan mengarahkan sepenuh hati kepadanya sambil mengabaikan yg lain.
Ilustrasi untuk memudahkan memahami khusyu’ adalah ada undangan untuk menghadiri pameran lukisan. Ternyata ada berbagai sikap orang yang datang ke pameran tersebut ,paling tidak ada 4 kelompok orang yang hadir ke pameran tersebut.
1.Ada yang hadir tanpa sedikitpun mengerti apapun tentang lukisan.
2.Ada yang hadir tidak mengerti tentang lukisan tapi dia berusaha untuk mengerti tentang lukisan dengan jalan belajar atau bertanya.
3.Ada yang mengerti tentang lukisan, tapi bersikap biasa saja.
4.Ada yang mengerti dan dia begitu menikmati lukisan tersebut sampai-sampai ramainya orang, senggolan di ruang pameran tidak dihiraukan , tidak menyadari apa yg terjadi di sekelilingnya karena saking asyiknya dengan lukisan tersebut . Orang tersebut larut dalam kenikmatan jamuan pameran lukisan.
Si pengundang tentu akan gembira karena yang di undang datang memenuhi undangannya. Tetapi, tentu pengundang akan akan lebih bergembira jika yg diundang itu balajar atau bertanya untuk memahami lukisan , apalagi yang diundang itu sudah memahami bahkan menikmati dan larut saat melihat lukisan tersebut, Dan yang paling penting adalah jangan samapai tidak menghadiri undangan tersebut apalagi tidak mengahdiri undangan tersebut karena berarti melecehkan si pengundang.
Ingatlah bahwa pengundang itu adalah Allah Ar-Rahman dan pameran lukisan itu adalah sholat.
Bagaimana untuk bisa khusyu’ :
Allah swt berfiman diayat selanjutnya :
(Yaitu) orang-orang yg menduga keras akan bertemu Tuhan mereka dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (QS.2:46)
Bahwa ketika seorang tersebut yakin akan kembali kepada Allah, maka dia tidak akan menyia-nyiakan waktu saat bertemu dengan Rabb-nya (saat sholat), maka tiada hal yang dapat mengganggu pikiran seseorang tersebut saat bertemu dengan Rabb-nya.
Dan proses ini harus dilakukan dengan sabar (lihat QS.2 :45) selalu berupaya untuk selalu bisa khusyu’ sekedar ilustrasi seperti ketika seseorang yang mencari gelombang radio. Boleh jadi pertama kali belum menemukan gelombang tersebut, namun dia harus sabar dan mencoba mencarinya sampai akhirinya menemukan saluran yang paling jernih untuk mendengarkan radio tersebut.
Semoga kita semua dapat meraih kekhuysu’an dalam sholat.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyu dalam sholat mereka.”(QS.23:1-2)
Nasehat untuk diri sendiri yang sedang mencari gelobang kekhusyu’an
Keburukan di balas dengan Kebaikan
Para sahabat Rasulullah selalu ingin berbuat kebaikan setiap hari, sehingga mereka berlomba-lomba untuk selalu melakukan kebaikan (Fastabiqul Khoirot). Dan hal ini berlaku pula kepada sahabat Rasulullah yg juga menjadi mertua Rasulullah yaitu Abu Bakar Ash-shiddiq.
Ketika Rasulullah wafat, Abu Bakar Ash-shiddiq menemui Aisyah istri Rasulullah yg juga putrinya. Beliau menanyakan amalan apakah yang Rasulullah sudah lakukan tapi Abu BakarAsh-shiddiq belum lakukan. Agak lama Aisyah menjawab pertanyaan tersebut. Karena di mata Aisyah semua kebaikan yg dilakukan Rasulullah juga dilakukan oleh Abu Bakar Ash-shiddiq (Qiyamul lail, sodaqoh, hijrah, berperang dan kebaikan yg lain) semua dilakukan bersama dengan Rasulullah. Tapi akhirnya Aisyah tahu juga ada yang belum dilakukan Abu-bakar tapi sering dilakukan oleh Rasulullah yaitu memberi makan seorang yahudi yang buta yg duduk di ujung jalan.
Setelah memperoleh informasi tersebut akhirnya Abu Bakar Ash-shiddiq menemui yahudi yang buta tersebut sambil membawa makan dan ingin memberi makan seperti yang telah Rasulullah lakukan. Sesampainya ditempat yahudi buta tersebut Abu-Bakar Ashshiddiq mendengar cemoohan keluar dari mulut yahudi buta itu yang mencela, mencemooh Rasulullah.
Abu bakar kaget mendengar yahudi buta mencemooh Rasulullah bukannya tiap hari rasulullah memberi makan yahudi tersebut. Akhirnya dengan mengacuhkan ocehan yahudi tersebut Abu bakar memberi makan Yahudi buta tersebut dengan menyapanya terlebih dahulu dan lalu memberinya makan.
Ketika di beri makan yahudi tersebut bertanya "siapa engkau yang memberi aku makan?" Abu bakar menjawab agar tidak membuat kecewa yahudi tersebut dengan mengatakan aku yang biasa memberi makan engkau, langsung di jawab oleh yahudi ," bukan, bukan engkau yag memberi makan aku setiap hari, yang memberi makan aku setiap hari adalah orang yang paling baik akhlaknya, lembut caranya ketika memberi makan kepada ku" mana orang yang biasa memberi makan aku ?
Mendengar jawaban tersebut Abu bakar menangis bagaimana akhlak Rasulullah terhadap yahudi ini begitu mulia, yahudi buta ini selalu mencela Rasulullah tetapi dibalas oleh Rasulullah dengan tetap memberi makan kepada Yahudi buta tersebut dengan lemah lembut.
Akhirnya di sampaikan kepada yahudi tersebut bahwa yang memberi makan setiap hari itu adalah orang yang dia cela yaitu Rasulullah dan Rasulullah telah wafat. Mendengar berita tersebut langsung yahudi buta tersebut menangis dan akhirnya yahudi buta tersebut masuk islam. Keburukan di balas dengan kebaikan.
Sungguh mulia akhlak Rasulullah saw " Laqad kana lakum fii Rasulillahi uswatun hasanah " Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yg baik.
Ketika Rasulullah wafat, Abu Bakar Ash-shiddiq menemui Aisyah istri Rasulullah yg juga putrinya. Beliau menanyakan amalan apakah yang Rasulullah sudah lakukan tapi Abu BakarAsh-shiddiq belum lakukan. Agak lama Aisyah menjawab pertanyaan tersebut. Karena di mata Aisyah semua kebaikan yg dilakukan Rasulullah juga dilakukan oleh Abu Bakar Ash-shiddiq (Qiyamul lail, sodaqoh, hijrah, berperang dan kebaikan yg lain) semua dilakukan bersama dengan Rasulullah. Tapi akhirnya Aisyah tahu juga ada yang belum dilakukan Abu-bakar tapi sering dilakukan oleh Rasulullah yaitu memberi makan seorang yahudi yang buta yg duduk di ujung jalan.
Setelah memperoleh informasi tersebut akhirnya Abu Bakar Ash-shiddiq menemui yahudi yang buta tersebut sambil membawa makan dan ingin memberi makan seperti yang telah Rasulullah lakukan. Sesampainya ditempat yahudi buta tersebut Abu-Bakar Ashshiddiq mendengar cemoohan keluar dari mulut yahudi buta itu yang mencela, mencemooh Rasulullah.
Abu bakar kaget mendengar yahudi buta mencemooh Rasulullah bukannya tiap hari rasulullah memberi makan yahudi tersebut. Akhirnya dengan mengacuhkan ocehan yahudi tersebut Abu bakar memberi makan Yahudi buta tersebut dengan menyapanya terlebih dahulu dan lalu memberinya makan.
Ketika di beri makan yahudi tersebut bertanya "siapa engkau yang memberi aku makan?" Abu bakar menjawab agar tidak membuat kecewa yahudi tersebut dengan mengatakan aku yang biasa memberi makan engkau, langsung di jawab oleh yahudi ," bukan, bukan engkau yag memberi makan aku setiap hari, yang memberi makan aku setiap hari adalah orang yang paling baik akhlaknya, lembut caranya ketika memberi makan kepada ku" mana orang yang biasa memberi makan aku ?
Mendengar jawaban tersebut Abu bakar menangis bagaimana akhlak Rasulullah terhadap yahudi ini begitu mulia, yahudi buta ini selalu mencela Rasulullah tetapi dibalas oleh Rasulullah dengan tetap memberi makan kepada Yahudi buta tersebut dengan lemah lembut.
Akhirnya di sampaikan kepada yahudi tersebut bahwa yang memberi makan setiap hari itu adalah orang yang dia cela yaitu Rasulullah dan Rasulullah telah wafat. Mendengar berita tersebut langsung yahudi buta tersebut menangis dan akhirnya yahudi buta tersebut masuk islam. Keburukan di balas dengan kebaikan.
Sungguh mulia akhlak Rasulullah saw " Laqad kana lakum fii Rasulillahi uswatun hasanah " Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yg baik.
Generasi Qurani
Ada satu kenyataan sejarah yang patut direnungkan oleh setiap mereka yang bergerak dibidang dakwah Islamiyah di setiap tempat dan setiap waktu. Mereka patut merenungkannya lama-lama, karena ia mempunyai pengaruh yang menentukan bagi metode dan arah dakwah. Dakwah ini pernah menghasilkan suatu generasi manusia, yaitu generasi sahabat semoga Allah meridhai mereka, suatu generasi yang mempunyai ciri tersendiri dalam seluruh sejarah Islam, dalam seluruh sejarah manusia. Lalu dakwah ini tidak pernah menghasilkan jenis ini sekali lagi. Memang terdapat orang-orang itu di sepanjang sejarah. Tetapi belum pernah terjadi sekalipun juga bahwa orang-orang seperti berkumpul dalam jumlah yang demikian banyaknya, pada suatu tempat, sebagaimana yang pernah terjadi pada Periode pertama dari kehidupan dakwah ini.
Kenyataan ini jelas terjadi. Ia mempunyai makna yang patut direnungkan lama-lama, dengan harapan kita mengetahui rahasianya, agar kita dapat meniru apa yang telah di kerjakan oleh Rasulullah beserta para sahabatnya.
Al-Qur'an yang dimiliki dakwah ini ada di tangan kita, hadist Rasulullah saw dan petunjuk-petunjuknya yang praktis, semuanya juga ada ditangan kita. Demikian juga sejarahnya yang mulia. Sebagaimana semuanya itu juga terdapat di tangan generasi pertama itu, generasi yang belum pernah terulang dalam sejarah. Yang tidak ada sekarang hanyalah diri pribadi Rasulullah saw. Apakah ini yang menjadi rahasianya???
Andaikata adanya pribadi Rasulullah saw, itu demikian menentukan untuk adanya dakwah ini agar dakwah ini dapat mendatangkan buahnya tentulah Allah tidak menjadikannya suatu dakwah untuk seluruh umat manusia. Tentu tidak dijadikannya risalah terakhir. Tentu tidak akan diserahkan kepadanya persoalan manusia diatas bumi ini, sampai pada masa yang terakhir.
Tetapi Allah telah menjamin untuk memelihara ketinggian nama dakwah itu, dan mengajarkan bahwa dakwah ini adalah dakwah yang ada ataupun tidak adanya Rasulullah saw bukan halangan untuk tegaknya agama Islam dimuka bumi ini. Dan ternyata rahasianya adalah mereka semua menjadikan Al-Qur’an sebagai petuntuk, pedoman hidup, pembeda yang haq dan yang bathil sehingga mereka Rasulullah dan para sahabat menjadi manusia yang mulia di muka bumi ini. Ketika para sahabat hidup setelah Rasulullahsaw wafatpun mereka para sahabat dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah menjadi manusia yang mulia, menjadi manusia yang meberikan pencerahan kepada barat yang saat itu masih dalam kegelapan
Pertanyaannya adalah masihkah Umat Islam saat ini tanpa adanya Rasulullah saw dapat menjadi manusia yang terbaik. Jawabannya adalah masih ada harapan untuk menjadi manusia yang terbaik hanya dengan satu syarat Umat Islam menjadikan Al-Qur’an pedoman hidup, petunjuk dan menjadi pembeda yang hak dan bathil. InsyaAllah dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam hidup ini umat Islam akan memeperolah kemenangan dunia dan akhirat, umat Islam akan menjadi manusia yang mulia dimuka bumi, dihormati dan akan menjadi contoh tauladan bagi seluruh manusia . dan ini adalah menjadi cita-cita kita semua menjadi generasi yang Qur’ani.
Kenyataan ini jelas terjadi. Ia mempunyai makna yang patut direnungkan lama-lama, dengan harapan kita mengetahui rahasianya, agar kita dapat meniru apa yang telah di kerjakan oleh Rasulullah beserta para sahabatnya.
Al-Qur'an yang dimiliki dakwah ini ada di tangan kita, hadist Rasulullah saw dan petunjuk-petunjuknya yang praktis, semuanya juga ada ditangan kita. Demikian juga sejarahnya yang mulia. Sebagaimana semuanya itu juga terdapat di tangan generasi pertama itu, generasi yang belum pernah terulang dalam sejarah. Yang tidak ada sekarang hanyalah diri pribadi Rasulullah saw. Apakah ini yang menjadi rahasianya???
Andaikata adanya pribadi Rasulullah saw, itu demikian menentukan untuk adanya dakwah ini agar dakwah ini dapat mendatangkan buahnya tentulah Allah tidak menjadikannya suatu dakwah untuk seluruh umat manusia. Tentu tidak dijadikannya risalah terakhir. Tentu tidak akan diserahkan kepadanya persoalan manusia diatas bumi ini, sampai pada masa yang terakhir.
Tetapi Allah telah menjamin untuk memelihara ketinggian nama dakwah itu, dan mengajarkan bahwa dakwah ini adalah dakwah yang ada ataupun tidak adanya Rasulullah saw bukan halangan untuk tegaknya agama Islam dimuka bumi ini. Dan ternyata rahasianya adalah mereka semua menjadikan Al-Qur’an sebagai petuntuk, pedoman hidup, pembeda yang haq dan yang bathil sehingga mereka Rasulullah dan para sahabat menjadi manusia yang mulia di muka bumi ini. Ketika para sahabat hidup setelah Rasulullahsaw wafatpun mereka para sahabat dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah menjadi manusia yang mulia, menjadi manusia yang meberikan pencerahan kepada barat yang saat itu masih dalam kegelapan
Pertanyaannya adalah masihkah Umat Islam saat ini tanpa adanya Rasulullah saw dapat menjadi manusia yang terbaik. Jawabannya adalah masih ada harapan untuk menjadi manusia yang terbaik hanya dengan satu syarat Umat Islam menjadikan Al-Qur’an pedoman hidup, petunjuk dan menjadi pembeda yang hak dan bathil. InsyaAllah dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam hidup ini umat Islam akan memeperolah kemenangan dunia dan akhirat, umat Islam akan menjadi manusia yang mulia dimuka bumi, dihormati dan akan menjadi contoh tauladan bagi seluruh manusia . dan ini adalah menjadi cita-cita kita semua menjadi generasi yang Qur’ani.
Maaf aku lagi sibuk
Saat adzan berkumandang, memanggil untuk melakukan sholat berjamaah di masjid, seseorang diajak oleh temannya untuk memenuhi panggilan adzan tersebut, tetapi seseorang tersebut menjawab, maaf saya lagi sibuk, nanti saja saya sholatnya kan waktunya masih panjang.
Se-sibuk apakah urusan kita sampai-sampai kita menunda atau bahkan bersikap acuh untuk memenuhi panggilan sholat tersebut. Padahal panggian itu adalah untuk melakukan sholat yang berarti akan bertemu dengan Rabb-nya (yg memberi kita rizki, memberikan kita kesehatan dan nikmat yag tidak terhitung)
Dan Rasulullah saw adalah seorang Rasul yang kalau lihat jabatannya tidak main-main sebagai Khalifah (Kepala Negara) saat tu pasti kesibukan-Nya luar biasa tetapi beliau tetap memenuhi panggilan adzan untuk melakukan sholat berjamaah di masjid dengan tepat waktu.
Mungkin kita saat ini, kesibukannya melebihi Rasullah saw, sehingga ketika ada panggilan adzan kita mengatakan : “Maaf aku lagi sibuk, nanti saja sholatnya waktunya kan masih panjang.”
(Muhasabah buat diri sendiri)
Se-sibuk apakah urusan kita sampai-sampai kita menunda atau bahkan bersikap acuh untuk memenuhi panggilan sholat tersebut. Padahal panggian itu adalah untuk melakukan sholat yang berarti akan bertemu dengan Rabb-nya (yg memberi kita rizki, memberikan kita kesehatan dan nikmat yag tidak terhitung)
Dan Rasulullah saw adalah seorang Rasul yang kalau lihat jabatannya tidak main-main sebagai Khalifah (Kepala Negara) saat tu pasti kesibukan-Nya luar biasa tetapi beliau tetap memenuhi panggilan adzan untuk melakukan sholat berjamaah di masjid dengan tepat waktu.
Mungkin kita saat ini, kesibukannya melebihi Rasullah saw, sehingga ketika ada panggilan adzan kita mengatakan : “Maaf aku lagi sibuk, nanti saja sholatnya waktunya kan masih panjang.”
(Muhasabah buat diri sendiri)
Orang yg Merugi
Suatu ketika Rasulullah saw bersama para sahabat berkumpul, dan Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat "Siapakah orang yang paling rugi???"
Seorang sahabt menjawab orang yang rugi adalah orang yang berdagang kemudian dagangan tidak laku sehingga dia bangkrut . Rasul menjawab SALAH
Sahabat yang lain menjawab orang yang yang sudah kaya raya kemudian terjadi musibah yang menghabiskan harta bendanya, Rasul menjawab SALAH
Para sahabat bingung mau di jawab apa lagi ya kalo yang jawaban yang seperti itu dianggap salah .
(Jawaban ini mungkin sama dengan jawaban kita saat ini ditanya oleh orang lain tentang siapakah orang yang rugi)
Kemudian Rasulullah menjawab orang yang rugi adalah :
"Orang yang ketika hidup didunia rajin beribadah, baik sama tetangga, suka menolong tetapidisaat yang bersamaan orang tersebut juga melakukan kemaksiatan kepada Allah (Istilahnya STMJ : Sholat terus maksiat jalan) , sombong dll. Dan ketika amal kebaikan dan keburukan ditimbang nanti di Yaumil Hisab ternyata banyak amal buruknya. Sehingga tergolonglah orang tersebut yang merugi."
Hikmah yang dapat di petik dari kisah tersebut adalah Ketika kita sudah melakukan perbuatan baik, beramal sholeh hendaknya kita juga meninggalkan amal buruk (bermaksiat kepadaAllah), sehingga nanti di Yaumil Hisab kita termasuk orang-orang yang beruntung."
Wallahu a'lam bishawab
Seorang sahabt menjawab orang yang rugi adalah orang yang berdagang kemudian dagangan tidak laku sehingga dia bangkrut . Rasul menjawab SALAH
Sahabat yang lain menjawab orang yang yang sudah kaya raya kemudian terjadi musibah yang menghabiskan harta bendanya, Rasul menjawab SALAH
Para sahabat bingung mau di jawab apa lagi ya kalo yang jawaban yang seperti itu dianggap salah .
(Jawaban ini mungkin sama dengan jawaban kita saat ini ditanya oleh orang lain tentang siapakah orang yang rugi)
Kemudian Rasulullah menjawab orang yang rugi adalah :
"Orang yang ketika hidup didunia rajin beribadah, baik sama tetangga, suka menolong tetapidisaat yang bersamaan orang tersebut juga melakukan kemaksiatan kepada Allah (Istilahnya STMJ : Sholat terus maksiat jalan) , sombong dll. Dan ketika amal kebaikan dan keburukan ditimbang nanti di Yaumil Hisab ternyata banyak amal buruknya. Sehingga tergolonglah orang tersebut yang merugi."
Hikmah yang dapat di petik dari kisah tersebut adalah Ketika kita sudah melakukan perbuatan baik, beramal sholeh hendaknya kita juga meninggalkan amal buruk (bermaksiat kepadaAllah), sehingga nanti di Yaumil Hisab kita termasuk orang-orang yang beruntung."
Wallahu a'lam bishawab
Pasca Pemilu Legislatif
Setelah pemilu legislatif usai, banyak kejadian yang sudah di prediksikan akan banyak bermunculan yaitu fenomena bertmbahnya orang yang stres akibat tidak terpilihnya seseorang untuk mejadi anggota dewan perwakilan rakyat baik pusat maupun daerah.
Stres ini bermacam-macam gejalanya mulai dari yang ringan, gatal-gatal, sakit perut sampai dengan yang bunuh diri.
Hal ini adalah akibat banyaknya orang yang ingin cita-citannya tercapai tetapi ternyata kenyataan berkata lain, banyak orang yang cita-citanya tidak tercapai.
Memaknai suatu harapan yang tidak tercapai agar tidak menjadi stres adalah :
1. Mengembalikan lagi kenapa sih kita di beri kehidupan oleh Allah swt, apakah untuk mencapai apa yang kita cita-citakan saja, ternyata tidak "Wama kholaktul jinna wal insa illa liya' budu" Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah atau menghamba kepada-Ku.
2. Menjadikan apa yang kita harapkan tidak tercapai, karena hal itu memang tidak baik menurut Allah swt bagi diri kita . Illustrasi yang mudah adalah ketika seorang anak ingin permen tetapi orang tua melarang, pasti anak menganggap bahwa orang tua ini kejam tidak mau memberi apa yang di minta, padahal orang tua tahu bahwa jika makan permen maka giginya akan rusak.
3. Bersabar dengan apa yang ada, bisa jadi ada suatu hal yang lebih baik yang akan kita terima.
"sesudah kesulitan pasti ada kemudahan."
wallahu a'lam bishawab
Stres ini bermacam-macam gejalanya mulai dari yang ringan, gatal-gatal, sakit perut sampai dengan yang bunuh diri.
Hal ini adalah akibat banyaknya orang yang ingin cita-citannya tercapai tetapi ternyata kenyataan berkata lain, banyak orang yang cita-citanya tidak tercapai.
Memaknai suatu harapan yang tidak tercapai agar tidak menjadi stres adalah :
1. Mengembalikan lagi kenapa sih kita di beri kehidupan oleh Allah swt, apakah untuk mencapai apa yang kita cita-citakan saja, ternyata tidak "Wama kholaktul jinna wal insa illa liya' budu" Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah atau menghamba kepada-Ku.
2. Menjadikan apa yang kita harapkan tidak tercapai, karena hal itu memang tidak baik menurut Allah swt bagi diri kita . Illustrasi yang mudah adalah ketika seorang anak ingin permen tetapi orang tua melarang, pasti anak menganggap bahwa orang tua ini kejam tidak mau memberi apa yang di minta, padahal orang tua tahu bahwa jika makan permen maka giginya akan rusak.
3. Bersabar dengan apa yang ada, bisa jadi ada suatu hal yang lebih baik yang akan kita terima.
"sesudah kesulitan pasti ada kemudahan."
wallahu a'lam bishawab
Memaknai Maulid
Tanggal 9 Maret 2009 ini banyak sekali umat islam yang memperingati Maulid Nabi Muhammad, yaitu kelahiran Nabi Muhammad saw, tetapi ternyata dari peringatan itu ,hanya sebatas peringatan saja tidak ada makna yang di ambil dalam peringatan tersebut.
Adapun makna dari peringatan Maulid Nabi Muhammad saw adalah :
1. Nabi Muhammad saw di utus sebagai pembawa peringatan, karena lewat Belaiulah Al-Qur'an diturunkan untuk disampaikan kepada manusia , yang didalam Al-qur'an terdapat petunjuk, peringatan , kabar gembira dll.
2. Nabi Muhammad saw lahir disaat manusia dalam kekufuran ,kegelapan peradaban, maka dengan kelahiran Rasulullah saw manusia kembali lahir dengan kehidupan yang lebih baik dan bermakna.
3.Nabi Muhammad lahir untuk menjadi tauladan bagi kita semua umat manusia.
" Laqad kanaa lakum fii Rasulullahi uswatun hasanah" Sesunggunya pada diri Rasul itu terdapat suri tauladan yang baik.
Maka dengan moment peringatan Nabi Muhammad saw ini kita dapat mengikuti apa yang telah di contohkan oleh Beliau untuk kita ikuti.
Allahumma Sholli ala Muhammad
Wallahu a'lam bishawab
Adapun makna dari peringatan Maulid Nabi Muhammad saw adalah :
1. Nabi Muhammad saw di utus sebagai pembawa peringatan, karena lewat Belaiulah Al-Qur'an diturunkan untuk disampaikan kepada manusia , yang didalam Al-qur'an terdapat petunjuk, peringatan , kabar gembira dll.
2. Nabi Muhammad saw lahir disaat manusia dalam kekufuran ,kegelapan peradaban, maka dengan kelahiran Rasulullah saw manusia kembali lahir dengan kehidupan yang lebih baik dan bermakna.
3.Nabi Muhammad lahir untuk menjadi tauladan bagi kita semua umat manusia.
" Laqad kanaa lakum fii Rasulullahi uswatun hasanah" Sesunggunya pada diri Rasul itu terdapat suri tauladan yang baik.
Maka dengan moment peringatan Nabi Muhammad saw ini kita dapat mengikuti apa yang telah di contohkan oleh Beliau untuk kita ikuti.
Allahumma Sholli ala Muhammad
Wallahu a'lam bishawab
Kasih Ibu
Suatu hari ada 2 orang ibu yang sedang bertikai memperebutkan seorang bayi, kedua-duanya mengklaim sebagai ibu dari anak tersebut, karena tidak juga dapat memutuskan siapa ibu dari anak tersebut (karena jaman dulu belum ada tes DNA), maka di bawalah kedua ibu dan bayi ini kepada orang yang bijaksana untuk memutuskan siapa ibu yang sebenarnya dari bayi tersebut.
Sesampai di tempat orang yang bijaksana tersebut di sampaikan maksud dan tujuan dari kedatangan mereka, maka berfikirlah oarng bijak tersebut bagaimana menyelesaikan masalah tersebut, siapa sebenarnya ibu dari bayi tersebut.
Lalu berkatalah orang bijak tersebut karena tidak ada yang mengalah maka diputuskan untuk memotong bayi tersebut menjadi 2 (dua) yang tiada lain adalah membunuhnya.
Langsung terlihat respon yang berbeda dari kedua ibu tersebut.
Ibu I mengatakan ," Ya sudah di bunuh saja (dibagi dua) aja biar adil."
Tapi Ibu ke II langsung mengatakan , jangan-jangan di bunuh bayi itu biarlah Ibu I saja yang memelihara bayi tersebut, karena saya tidak mau anak itu dibunuh , biar saja ibu I yang merawatnya."
Melihat jawaban kedua ibu yang berbeda tersebut itu oran bijak itu langsung tahu siapa sebenarnya ibu dari ibu tersebut, yaitu ibu yang II, karena tidak mungkin seorang ibu tega anaknya dibunuh, maka dia akan merelakan apa saja agar anaknya itu hidup .
Maka di putuskan bahwa Ibu II menjadi ibu dari bayi tersebut.
Hikmah dari kisah tersebut di atas bahwa kasih ibu itu tiada batasnya.
Sudahkah kita membalas kasih sayang tersebut.
Sesampai di tempat orang yang bijaksana tersebut di sampaikan maksud dan tujuan dari kedatangan mereka, maka berfikirlah oarng bijak tersebut bagaimana menyelesaikan masalah tersebut, siapa sebenarnya ibu dari bayi tersebut.
Lalu berkatalah orang bijak tersebut karena tidak ada yang mengalah maka diputuskan untuk memotong bayi tersebut menjadi 2 (dua) yang tiada lain adalah membunuhnya.
Langsung terlihat respon yang berbeda dari kedua ibu tersebut.
Ibu I mengatakan ," Ya sudah di bunuh saja (dibagi dua) aja biar adil."
Tapi Ibu ke II langsung mengatakan , jangan-jangan di bunuh bayi itu biarlah Ibu I saja yang memelihara bayi tersebut, karena saya tidak mau anak itu dibunuh , biar saja ibu I yang merawatnya."
Melihat jawaban kedua ibu yang berbeda tersebut itu oran bijak itu langsung tahu siapa sebenarnya ibu dari ibu tersebut, yaitu ibu yang II, karena tidak mungkin seorang ibu tega anaknya dibunuh, maka dia akan merelakan apa saja agar anaknya itu hidup .
Maka di putuskan bahwa Ibu II menjadi ibu dari bayi tersebut.
Hikmah dari kisah tersebut di atas bahwa kasih ibu itu tiada batasnya.
Sudahkah kita membalas kasih sayang tersebut.
3-2 orang Inspiratif
Saya mempunyai tetangga 3 orang, yang membuat saya malu kepada ketiga orang tersebut.
Orang yang pertama adalah Pak Kadir dia rajin sholat jamaah kemasjid mesti kondisi badanya sedang sakit terkena stroke, jalannya tertatih tatih untuk memenhuhi panggialn Allah dari Masjid ,jarak rumah beliau dengan masjid +/- 100 m, tetapi ketika adzan berkumandang dari masjid beliau mendatanginya walaupun dengan tertatih tatih. Pernah suatu ketika lama tidak terlihat berjamaah dimasjid dan ternyata beliau lagi sakit dan akhirnya Allah swt memanggilnya. Innalillahi wa inna ilaihi Rajiun
Tetangga saya yang kedua adalah pak Efendi kondisinya sama dengan pak kadir, mungkin lebih parah karena beliau kalau berjalan menggunakan tongkat, jarak rumah beliau dengan masjid +/- 50 m, dan ketika ada adzan berkumandang dari masjid beliau mendatanginya dengan tertatih tatih untuk melaksanakan sholat berjamah. Dan lebaran kemarin ketika lagi berobat dan berkunjung ke rumah anaknya di depok, beliau di panggil oleh Allah swt. Innalillahi wa inna ilahi Rajiun.
Tetangga saya yang berikutnya adalah Pak Darto, beliau karena usianya yang telah lanjut terkena katarak dan karena terlambat untuk berobat akhirnya beliau tidak dapat melihat, tetai semangat beliau untuk memenuhi panggilan Allah (Adzan) patut di jadikan teladan, jadi teringat sahabat Rasulullah yang buta yaitu Ummi Maktum, yang bertanya kepada Rasulullah mengenai wajibnya dia hadir ketika mendengar panggilan Allah (adzan) dan Rasulullah menjawab : "Apakah Engkau mendengar panggilan adzan tersebut ya Ummi Maktum." Benar ya Rasulullah saya mendengar. " Kalau begitu engkau wajib mendatangi panggilan tersebut."
Kisah ketiga orang ini menjadi inspirasi atau semangat saya untuk mendatangi panggilan Adzan tersebut. Apakah menunggu seperti mereka baru kita kemasjid atau saat ini di saat kondisi badan kita masih sehat wal afiat.
Seringkali kita kalau di panggil atasan untuk rapat ataupun yang lainnya kita buru-buru memenuhi panggilan tersebut, tetapi ketika Allah memanggil lewat adzan kita seringkali berkata akh akan baru adzan waktu masih banyak, akhirnya kitapun melaksanakan sholat di akhir waktu atau jangan-jangan karena kesibukan kita akhirnya kita jadi melalikan sholat, naudzubillahi minzdalik.
Orang yang pertama adalah Pak Kadir dia rajin sholat jamaah kemasjid mesti kondisi badanya sedang sakit terkena stroke, jalannya tertatih tatih untuk memenhuhi panggialn Allah dari Masjid ,jarak rumah beliau dengan masjid +/- 100 m, tetapi ketika adzan berkumandang dari masjid beliau mendatanginya walaupun dengan tertatih tatih. Pernah suatu ketika lama tidak terlihat berjamaah dimasjid dan ternyata beliau lagi sakit dan akhirnya Allah swt memanggilnya. Innalillahi wa inna ilaihi Rajiun
Tetangga saya yang kedua adalah pak Efendi kondisinya sama dengan pak kadir, mungkin lebih parah karena beliau kalau berjalan menggunakan tongkat, jarak rumah beliau dengan masjid +/- 50 m, dan ketika ada adzan berkumandang dari masjid beliau mendatanginya dengan tertatih tatih untuk melaksanakan sholat berjamah. Dan lebaran kemarin ketika lagi berobat dan berkunjung ke rumah anaknya di depok, beliau di panggil oleh Allah swt. Innalillahi wa inna ilahi Rajiun.
Tetangga saya yang berikutnya adalah Pak Darto, beliau karena usianya yang telah lanjut terkena katarak dan karena terlambat untuk berobat akhirnya beliau tidak dapat melihat, tetai semangat beliau untuk memenuhi panggilan Allah (Adzan) patut di jadikan teladan, jadi teringat sahabat Rasulullah yang buta yaitu Ummi Maktum, yang bertanya kepada Rasulullah mengenai wajibnya dia hadir ketika mendengar panggilan Allah (adzan) dan Rasulullah menjawab : "Apakah Engkau mendengar panggilan adzan tersebut ya Ummi Maktum." Benar ya Rasulullah saya mendengar. " Kalau begitu engkau wajib mendatangi panggilan tersebut."
Kisah ketiga orang ini menjadi inspirasi atau semangat saya untuk mendatangi panggilan Adzan tersebut. Apakah menunggu seperti mereka baru kita kemasjid atau saat ini di saat kondisi badan kita masih sehat wal afiat.
Seringkali kita kalau di panggil atasan untuk rapat ataupun yang lainnya kita buru-buru memenuhi panggilan tersebut, tetapi ketika Allah memanggil lewat adzan kita seringkali berkata akh akan baru adzan waktu masih banyak, akhirnya kitapun melaksanakan sholat di akhir waktu atau jangan-jangan karena kesibukan kita akhirnya kita jadi melalikan sholat, naudzubillahi minzdalik.
Kesabaran
Suatu ketika Rasulullah saw melewati suatu daerah dan mengetahui seorang ibu yang menangis karena anaknya meninggal dunia. Rasulullah saw memberikan nasihat untuk ibu itu bersabar, eh ternyata ibu ini malah sewot, gimana mau bersabar dalam kondisi ditinggal anak saat ini. Akhirnya Rasulullah meninggalkan ibu teresbut. Setelah Rasulullah saw pergi ada orang yang mendatangi ibu ini dan mengatakan bahwa tadi yang memberikan nasihat adalah Rasulullah saw. akhirnya ibu ini mengejar Rasulullah saw dan setelah berjumpa mengatakan bahwa sekarang ia telah bersabar. Rasulullah saw mengatakan bahwa bersabar itu adalah dalam kesempatan pertama saat terjadinya musibah.
Sebenarnya bagaimana Islam memandang Kesabaran, seringkali kita mendengar :"Sudah habis kesabaran saya." ato "Kan sabar itu ada batasnya".
Allah swt berfirman dalam surah Al-Baqarah : 286 yang artinya:"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...."
Makna yang tersirat dalam terjemahan ayat ini adalah bahwa manusia tidak mungkin atau tidak pernah di uji oleh Allah swt di luar batas kemampuan manusia tersebut, jadi kalau Allah swt menguji pasti manusia itu menurut perhitungan Allah swt dapat mengatasi masalah tersebut.
Sayangnya banyak manusia yang berputus asa dari Rahmat dan Kasih sayang Allah swt, sehingga ketika memperoleh ujian dari Allah swt menjadi tidak sabar.
Seharusnya ketika manusia itu memperoleh masalah minta lah pertolongan hanya kepada Allah swt, karena hanya Allah swt Yang Maha Kuasa yang dapat menyelesaikan masalah kita setelah kita berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.
wallahu a'lam bishawab
Sebenarnya bagaimana Islam memandang Kesabaran, seringkali kita mendengar :"Sudah habis kesabaran saya." ato "Kan sabar itu ada batasnya".
Allah swt berfirman dalam surah Al-Baqarah : 286 yang artinya:"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...."
Makna yang tersirat dalam terjemahan ayat ini adalah bahwa manusia tidak mungkin atau tidak pernah di uji oleh Allah swt di luar batas kemampuan manusia tersebut, jadi kalau Allah swt menguji pasti manusia itu menurut perhitungan Allah swt dapat mengatasi masalah tersebut.
Sayangnya banyak manusia yang berputus asa dari Rahmat dan Kasih sayang Allah swt, sehingga ketika memperoleh ujian dari Allah swt menjadi tidak sabar.
Seharusnya ketika manusia itu memperoleh masalah minta lah pertolongan hanya kepada Allah swt, karena hanya Allah swt Yang Maha Kuasa yang dapat menyelesaikan masalah kita setelah kita berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.
wallahu a'lam bishawab
Kebagahagiaan
baru pulang dari kajian pekanan di masjid Baitul Hikmah Duta BIntaro, yang di asuh oleh ustad Jumharudin LC, mengambil tema kebahagian.
Setiap manusia pasti ingin bahgia tetapi ternyata banyak orang yang tidak mendapatkan kebahagian tersebut. Orang mengira bahagia itu ketika memepunyai harta yang banyak tetapi ternyata kebahagian tersebut semu, karena setelah itu dia akan gelisah memikirkan bagaimana harta tersebut agar tidak lepas dari tangannya. Ada yang mengira bahagia itu ketika meduduki jabatan tertinggi di perusahaan, masyarakat dll. Tapi ternyata salah karena setelah memperoleh jabatan tersebbut, jadi takut kalau kalau jabatan tersebut lepas dari tangannya.
Jadi yang disebut bahagia itu yang mana ???
Kebahagiaan itu adalah bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini, bukan yang ada di depan bukan yang ada di angan-angan, ketika kita bersyukur dengan apa yang ada pada kita saat ini maka kita akan merasakan bahagia.
tips untuk mendapatkan kebahagian :
1. Memaafkan kesalahan orang lain kepada kita, maka kita akan merasa bahagia karena kita sudah terbebas dari sakit hati yang akan mengahalangi diri kita untuk merasa bahagia.
2. Selalu bersyukur dengan yang ada pada kita saat ini , maka kita akan merasakan ahagia, karena kita tidak akan iri kepada orang yang lebih kaya , lebih cantik, lebih lebih yang lain , karena kita merasa cukup dengan apa yang kita punya, maka hal itu akan membuat kita merasa bahagia.
3.tidak membesar-besarkan masalah, masalah selalu ada yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita bersikap terhadap maslah tersebut, kalo kita menganggap masalah itu besar, maka kita akan sulit menyelesaikan masalah tersebut, hal inilah yang menghalangi kita untuk merasakan kebahagiaan.
Semoga tip ini berguna.
Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha IllaAllah, Allahu Akb
Setiap manusia pasti ingin bahgia tetapi ternyata banyak orang yang tidak mendapatkan kebahagian tersebut. Orang mengira bahagia itu ketika memepunyai harta yang banyak tetapi ternyata kebahagian tersebut semu, karena setelah itu dia akan gelisah memikirkan bagaimana harta tersebut agar tidak lepas dari tangannya. Ada yang mengira bahagia itu ketika meduduki jabatan tertinggi di perusahaan, masyarakat dll. Tapi ternyata salah karena setelah memperoleh jabatan tersebbut, jadi takut kalau kalau jabatan tersebut lepas dari tangannya.
Jadi yang disebut bahagia itu yang mana ???
Kebahagiaan itu adalah bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini, bukan yang ada di depan bukan yang ada di angan-angan, ketika kita bersyukur dengan apa yang ada pada kita saat ini maka kita akan merasakan bahagia.
tips untuk mendapatkan kebahagian :
1. Memaafkan kesalahan orang lain kepada kita, maka kita akan merasa bahagia karena kita sudah terbebas dari sakit hati yang akan mengahalangi diri kita untuk merasa bahagia.
2. Selalu bersyukur dengan yang ada pada kita saat ini , maka kita akan merasakan ahagia, karena kita tidak akan iri kepada orang yang lebih kaya , lebih cantik, lebih lebih yang lain , karena kita merasa cukup dengan apa yang kita punya, maka hal itu akan membuat kita merasa bahagia.
3.tidak membesar-besarkan masalah, masalah selalu ada yang perlu kita lakukan adalah bagaimana kita bersikap terhadap maslah tersebut, kalo kita menganggap masalah itu besar, maka kita akan sulit menyelesaikan masalah tersebut, hal inilah yang menghalangi kita untuk merasakan kebahagiaan.
Semoga tip ini berguna.
Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha IllaAllah, Allahu Akb
Refleksi awal tahun
Alhamdulillah kita panjatkan syukur kehadirat Allah swt dimana samapai dengan saat ini Allah memberikan banyak kenikmatan sehingga kita bisa beraktifitas bisa nulis di face book, bisa kenal and sharing dengan temen-temen itu tiada lain hanya karena nikmat yang Allah swt berikan kepada kita semua.
Hidup tanpa terasa sudah kita lewati sampai dengan saatini, banyak sekali hal-hal yang telah kita lalui, tapi adakah kita yang sudah kita perbuat untuk hari esok kita tempat kita kembali berpulang ke akhirat.
Untuk keprluan dunia pasti kita akan kejar sampai ke ujung dunia pun akan kita kejar tapi untuk keperluan akhirat sudahkah kita berusaha seperti ketika kita mengejar dunia tersebut.
Maka di refleksi awal tahun ini kita sebaiknya merencanakan apa yang akan kita lakukan untuk mengejar ketinggalan kepentingan akhirat tersebut, agar hidup kita lebih baik.
Rabbana attina fiddunia hasanah wafil akhiratu khasah waqina adzabannar.
Hidup tanpa terasa sudah kita lewati sampai dengan saatini, banyak sekali hal-hal yang telah kita lalui, tapi adakah kita yang sudah kita perbuat untuk hari esok kita tempat kita kembali berpulang ke akhirat.
Untuk keprluan dunia pasti kita akan kejar sampai ke ujung dunia pun akan kita kejar tapi untuk keperluan akhirat sudahkah kita berusaha seperti ketika kita mengejar dunia tersebut.
Maka di refleksi awal tahun ini kita sebaiknya merencanakan apa yang akan kita lakukan untuk mengejar ketinggalan kepentingan akhirat tersebut, agar hidup kita lebih baik.
Rabbana attina fiddunia hasanah wafil akhiratu khasah waqina adzabannar.
Langganan:
Postingan (Atom)