Siapa yg tidak kenal Khalid bin Walid. Beliau adalah panglima perang di zaman Rasulullah dan Abu Bakar Ash-shiddiq. Bahkan sebelum Beliau menjadi seorang Muslim telah terbukti dengan siasat perang-nya pada perang Uhud yg meninggalkan ghanimah perang di lembah Uhud tetapi untuk siasat memukul pasukan muslim yg meninggalkan bukit Uhud untuk mengambil Ghanimah (harta ramapasan perang) di lembah Uhud dengan menempati bukit yg ditinggalkan pasukan Muslim saat itu yang mengakibatkan pasukan Muslim mengalami kekalahan. Tetapi ketika beliau menjadi seorang Muslim Beliau menjadi pembela agama Allah , Panglima Perang yang tidak terkalahkan dalam peperangan yang Beliau pimpin.
Pelajaran paling berharga dari seorang Khalid bin Walid adalah ketika Umar bin Khatab yang saat itu menjadi Khalifah Umat Islam, mengganti jabatan Panglima Perang yang di pegang Khalid bin Walid saat itu dan di serahkan kepada Abu Ubaidah. Umar mengganti justru saat itu Khalid bin Walid dalam puncak kejayaan sebagai panglima perang, hingga para sahabat jika perang dipimpin oleh Khalid bin Walid pasti berucap “kita pasti akan memperoleh kemenangan” Sikap inilah yang dirisaukan oleh Umar bin Khatab saat itu bahwa seolah-olah kemenangan itu adalah karena pemimpin perang nya Khalid bin Walid. Padahal semua itu adalah karena Allah yang memang memberikan kemenangan kepada kaum muslimin. Maka atas dasar tersebut Umar bin Khattab mengganti Khalid bin Walid dengan Abu Ubaidah.
Yang menjadi pelajaran bagi kita semua adalah sikap dari Khalid bin Walid ketika mengetahui dirinya diganti sebagai panglima Perang . Yaitu Beliau tetap menjunjung Panji Islam dalam peperangan yang beliau ikuti walau saat itu menjadi prajurit biasa. Beliau tetap bertarung seperti singa yang sedang kelaparan. Dan hal ini sempat ditanyakan oleh para sahabat “ Wahai Khalid bin Walid engkau tadi aku lihat berperang seperti singa yang kelaparan padahal Engkau bukan lagi menjadi seorang Panglima Perang “ Khalid bin Walid pun menjawab “ Aku berperang bukan karena Umar tapi karena kejayaan Islam.”
Jawaban inilah yang menjadi pelajaran kita semua apapun posisi, jabatan, kedudukan dll hendaklah Ikhlas karena Allah menjadi tujuan kita dalam beraktifitas maka kita tidak akan khawatir dengan apa yang ada didunia ini, kehilangan jabatan ataupun yang lain.
Wallahu a’lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar