Jangan lupa bekal
Suatu ketika serombongan musafir sedang berjalan di tengah teriknya padang pasir, mereka merasa lapar dan haus dikarenakan bekal yang mereka bawa telah habis mereka makan di dalam perjalanan, dan di kejauhan terlihatlah suatu kebun yang sangat rindang buah dan daunnya, mereka para musafir ditengah kehausan dan kelaparan menuju kebun tersebut dan ternyata kebun tersebut milik seseorang , maka para musafir ini minta izin kepada pemilik kebun untuk dapat memetik dan memakan apa yang ada di dalam kebun tersebut, maka di beri izinlah para musafir ini untuk memetik dan memakan apa saja dan mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya dengan persyaratan waktu yang telah di tentukan. Maka gembiralah para musafir tersebut mereka berebut makan dan kekenyangan ada yang langsung karena kekenyangan tertidur ada yang santai ada yang asyik memandang kebun, ada yang bersendau gurau seperti inilah kebanyakan para musafir menghabiskan waktunya, tetapi cuma sedikit yang ingat untuk mempersiapakan bekal yang akan di bawa dalam perjalanan selanjutnya , mereka ini mengumpulkan makanan dan buah sebanyak-banyaknya karena tidak tahu sampai berapa lama lagi dalam perjalanan yang akan di tempuhnya.
Hingga suatu saat pemilik kebun berkata “Waktu kalian mencicipi hidangan di kebun ini telah selesai, maka silahkan anda semua keluar dari kebun ini.” Maka saat itulah terlihat banyak sekali yang menyesal karena bekal yang di kumpulkan tidak terlalu banyak, ada yang tidak mengumpulkan bekal sama sekali karena asyiknya dengan keindahan kebun sehingga lupa tujuan akhirnya untuk mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya. Maka berbahagialah orang yang tidak lupa akan tujuannya yaitu mengumpulkan bekal untuk perjalanan selanjutnya.
Saudaraku hidup itu kira-kira seperti itulah keadaannya tujuan kita hidup sebenarnya sudah jelas yaitu : “ Wama kholaktul jinna wal insa illa liya’budun “ dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku (Allah). (QS Adz dzariat : 56). Jadi tujuan sebenarnya di ciptakan manusia adalah hanya untuk beribadah kepada Allah swt, selain itu adalah sarana bagaimana kita mudah untuk melakukan ibadah kepada Allah swt.
Kita lihat waktu hidup kita yang kita gunakan apakah memang sudah sesuai dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah. Sholat, puasa, zakat, haji, infaq , berbuat baik kepada orang tua, tetangga, teman serta kerja kita bernilai ibadah , makan dan minum kita bernilai ibadah, sehingga seluruh kehidupan kita akan bernilai ibadah jika sesuai dengan tuntunan yang berikan oleh Nabi Muhammad saw.
wallahu a’lam bisawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar