Terlihat seseorang sedang melakukan sholat dengan terburu-buru, dan setelah selasai sholat orang tersebut menarik napas yang panjang, seolah-olah telah melakukan pekerjaan yang sangat berat. Yang jadi pertanyaan adalah apakah benar sholat itu berat, seolah-olah mengangkat beban yang sangat berat sehingga ingin sekali barang yang dia angkat itu cepat diletakkan agar tidak terbebani lagi.
“Minta pertolongan dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya ia (sholat) itu sungguh berat,kecuali bagi orang yang khusyu’. (QS . 2:45).
Ternyata Allah swt telah mengetahui bahwa manusia itu akan menganggap sholat itu berat, bagaimana tidak berat sedang enak nonton , sedang bekerja, rapat, memasak, olah raga dll ada panggilan sholat (adzan) yang mengingatkan kita akan datangnya waktu sholat dan kita diminta untuk menyambutnya dengan langsung melakukan sholat pasti orang yang lagi asyik dengan aktifitasnya itu merasa terganggu. Tapi hal ini tidak berlaku bagi orang yang khusyu’, karena dia akan mendatanginya dengan senang hati karena panggilan tersebut adalah akan mempertemukan orang tersebut dengan yaitu Allah Azza wajalla yang memberikan perlindung di saat kita butuh perlindungan yang akan memberikan pertolongan disaat kita minta tolong,yang memberikan kasih sayang tanpa minta balasan.
Apa itu khusyu’ itu secara bahasa berarti ketenangan / diam. Ia adalah kesan khusus yg terdapat di dalam benak terhadap obyek khusyu’, sehingga yang seseorang akan mengarahkan sepenuh hati kepadanya sambil mengabaikan yg lain.
Ilustrasi untuk memudahkan memahami khusyu’ adalah ada undangan untuk menghadiri pameran lukisan. Ternyata ada berbagai sikap orang yang datang ke pameran tersebut ,paling tidak ada 4 kelompok orang yang hadir ke pameran tersebut.
1.Ada yang hadir tanpa sedikitpun mengerti apapun tentang lukisan.
2.Ada yang hadir tidak mengerti tentang lukisan tapi dia berusaha untuk mengerti tentang lukisan dengan jalan belajar atau bertanya.
3.Ada yang mengerti tentang lukisan, tapi bersikap biasa saja.
4.Ada yang mengerti dan dia begitu menikmati lukisan tersebut sampai-sampai ramainya orang, senggolan di ruang pameran tidak dihiraukan , tidak menyadari apa yg terjadi di sekelilingnya karena saking asyiknya dengan lukisan tersebut . Orang tersebut larut dalam kenikmatan jamuan pameran lukisan.
Si pengundang tentu akan gembira karena yang di undang datang memenuhi undangannya. Tetapi, tentu pengundang akan akan lebih bergembira jika yg diundang itu balajar atau bertanya untuk memahami lukisan , apalagi yang diundang itu sudah memahami bahkan menikmati dan larut saat melihat lukisan tersebut, Dan yang paling penting adalah jangan samapai tidak menghadiri undangan tersebut apalagi tidak mengahdiri undangan tersebut karena berarti melecehkan si pengundang.
Ingatlah bahwa pengundang itu adalah Allah Ar-Rahman dan pameran lukisan itu adalah sholat.
Bagaimana untuk bisa khusyu’ :
Allah swt berfiman diayat selanjutnya :
(Yaitu) orang-orang yg menduga keras akan bertemu Tuhan mereka dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya (QS.2:46)
Bahwa ketika seorang tersebut yakin akan kembali kepada Allah, maka dia tidak akan menyia-nyiakan waktu saat bertemu dengan Rabb-nya (saat sholat), maka tiada hal yang dapat mengganggu pikiran seseorang tersebut saat bertemu dengan Rabb-nya.
Dan proses ini harus dilakukan dengan sabar (lihat QS.2 :45) selalu berupaya untuk selalu bisa khusyu’ sekedar ilustrasi seperti ketika seseorang yang mencari gelombang radio. Boleh jadi pertama kali belum menemukan gelombang tersebut, namun dia harus sabar dan mencoba mencarinya sampai akhirinya menemukan saluran yang paling jernih untuk mendengarkan radio tersebut.
Semoga kita semua dapat meraih kekhuysu’an dalam sholat.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyu dalam sholat mereka.”(QS.23:1-2)
Nasehat untuk diri sendiri yang sedang mencari gelobang kekhusyu’an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar